Keramat Tingkat Tinggi Sahabat Umar Bin Khattab, Wali Jadzab yang tidak Pernah memakan Harta Syubhat (1)

24 Juli 2022, 05:45 WIB
Ilustrasi Khalifah Umar Bin Khatab /Facebook/Berita Islam /sragenupdate.pikiranrakyat.com/

PORTAL MAJALENGKA – Sahabat Umar bin Khattab merupakan salah satu dari 4 Khulafaur Rasyidin yang menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW setelah beliau meninggal dunia pada 12 Rabiul Awal 11 Hijriah (8 Juni 632 Masehi).

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat kepemimpinan kaum Muslimin yang pada saat itu terkontsentrasi di sekitar wilayah jazirah Arab digantikan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq terlebih dahulu sebelum dilanjutkan oleh Umar bin Khattab.

Selanjutnya, Umar bin Khattab menjadi khalifah yang kedua Khulafaur Rasyidin menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq pada 22 Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah (23 Agustus 634 Masehi) hingga 25 Dzulhijjah tahun 23 Hijriah (644 Masehi).

Baca Juga: Keluarga Brigadir J Jalani Pemeriksaan, Kuasa Hukum: Otopsi Dilakukan Senin atau Selasa Depan

Meskipun bukan termasuk sahabat yang pertama kali memeluk Agama Islam, namun kesungguhannya dalam menjalankan Agama membuat beliau kemudian salah satu sahabat yang terpilih dan dipercaya menjadi pemimpin umat Islam pasca masa kenabian.

Umar Bin Khattab juga sekaligus menjadi mertua dari Nabi Muhammad setelah putrinya yang bernama Hafsah RA dipersunting oleh Nabi.

Sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah pengajian oleh Gus Baha yang mengisahkan kesalehan sahabat Umar Bin Khattab sehingga menjadikannya sebagai seorang wali (kekasih Allah) yang memiliki keramat tingkat tinggi karena tidak Pernah memakan harta Syubhat saat menjabat sebagai pemimpin.

Baca Juga: Penyidik Tidak Menahan Roy Suryo setelah Jalani Pemeriksaan selama 12 Jam, Ini Alasannya

“Sayyidina Umar tidak Pernah makan Syubhat, kalau ibadahnya biasa saja. Jadi ketika malam kantor itu dimatikan lampunya.” Ujar Gus Baha.

“Lalu Sayyidina Umar berkata, apakah ada rakyat di situ ? sehingga lampu menyala atau rakyat sedang konsultasi dengan kamu ? pokoknya kalau tidak ada urusan dengan rakyat, maka harus dimatikan. Akhirnya lampunya dimatikan.” Sambung Gus Baha.

“Ketika jubah beliau sobek 12 maka tetap dijahit dan tidak ganti baju sampai ada yang usul, wahai Umar, anda itu kan Amirul Mukminin, kenapa nggak ganti baju saja ? Nggak, nanti malah menambah hisab,” kisah Gus Baha.

Baca Juga: Roy Suryo Terlihat Lelah Usai Jalani Pemeriksaan selama 12 Jam, Keluar Pakai Kursi Roda

“itu pasukan Romawi yang Pernah dikalahkan dia, yang menguasai Palestina Pernah Intelijennya ke Madinah karena dia Ingin tahu, Umar itu siapa, sebab beliau bisa menaklukkan kerajaan Romawi,” tutur Gus Baha.

“Umar ketika itu sedang tidur di bawah pohon dan keluar air ludahnya. Bayangan dia (intelijen Romawi), beliau sedang di isitana besar dan dikawal. Lalu dia tanya kepada sahabat, mana yang namanya Umar? Itu yang sedang tidur di bawah pohon. ” Sambung Gus Baha.

“Intelijennya itu (merasa) lucu, intelijennya itu orang terpelajar dia berkomentar begini, kamu itu kalau jadi pemimpin jujur, Akhirnya bisa tidur tenang. Jadi beliau tidur di tempat terbuka, dan tidak takut diculik lalu dibunuh.” Ucap Gus Baha.

Baca Juga: Polri Naikkan Status Kasus Dugaan Pembunuhan Berencana Brigadir J Menjadi Penyidikan

Kisah kesalehan Sahabat Umar Bin Khattab lainnya ketika mampu menerjemahkan konteks dari Hadits yang bebentuk Sabda Nabi Muhammad terkait Suraqah yang akan memakai mahkota kaisar Syam dengan tepat dan cermat.

Sehingga mahkota yang terjatuh saat kaisar tersebut lari tersebut kemudian hanya dipakaikan sebentar Kepada Surawah dan selanjutnya menjadi harta rampasan.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler