MERINDING! Meski Sudah Wafat 10 Tahun, Keramat Wali Tuan Guru Sekumpul Sumbang 1 Miliyar ke Palestina

22 Juli 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi Wali /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Keramat wali yang ada pada diri KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Tuan Guru Sekumpul memang tak perlu diragukan lagi.

Keramat wali Tuan Guru Sekumpul pernah disaksikan langsung oleh sejumlah orang. Mereka yang melihat keramat wali itu kerap kali dibuat heran olehnya.

Salah satu keramat wali Tuan Guru Sekumpul yakni mampu menyumbang uang dengan jumlah yang banyak kepada para pengungsi Palestina meski sudah 10 tahun wafat.

Baca Juga: AMALAN GUNUNG HARTA Keramat Wali Mbah Kholil Bangkalan Agar Cepat Kaya dan Berkah

KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Tuan Guru Sekumpul merupakan wali Allah asal Kalimantan Selatan. Namanya begitu harum bukan hanya di Nusantara saja, melainkan juga di Jazirah Arab.

Masyarakat muslim di Palestina menjadi saksi sosok Tuan Guru Sekumpul yang bisa hadir di Masjidil Aqsa padahal meski beliau sudah wafat.

Pada tahun 2015, antara bulan September hingga November terjadi konflik besar antara Israel dan Palestina. Ribuan warga Palestina mengungsi di berbagai camp pengungsian, salah satunya yang ada di Masjidil Aqsa.

Baca Juga: Ada Seorang Wali di Dasar Neraka Wiridan Ya Hanan Ya Manan, Ucap Gus Baha

Setelah konflik selesai terjadi, pertemuan dan dialog antara KH Saifudin Zuhri Banjar atau yang akrab disapa guru Banjar dengan Imam muda Masjidil Aqsa.

Diketahui, Guru Banjar adalah murid dari Tuan Guru Sekumpul. Pertemuan itu terjadi pada bulan Januari tahun 2016.

"Saya saat sholat di Masjidil Aqsa bertemu dengan Imam muda Masjidil Aqsa yang bisa berbahasa Indonesia," kata Guru Banjar.

Baca Juga: Detik-Detik Tuan Guru Sekumpul Hendak Diracun Seorang Wanita, Ini yang Terjadi

Karena penasaran dengan kemampuannya bisa bahasa Indonesia, guru Banjar akhirnya bertanya kenapa bisa bahasa Indonesia kepada Imam muda Masjidil Aqsa tersebut.

"Saya bisa bahasa Indonesia karena pernah di Indonesia ambil S3 di Yogyakarta," jawab Imam muda Masjidil Aqsa itu.

Imam ini adalah Imam Muda Masjidil Aqsa Imam sebelumnya meninggal karena ditembak oleh Yahudi Israel.

Baca Juga: Keputusan Kapolri Usut Tuntas Tewasnya Brigadir J Diapresiasi DPR

"Siapa yang namanya Zaini Ghani?," tanya Imam itu.

"Beliau itu guru saya, guru Zaini sudah 10 tahun meninggal dunia," jawab Guru Banjar.

KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Taun Guru Sekumpul memang wafat pada tanggal 10 Agustus tahun 2005.

Mendengar jawaban itu, Imam muda Masjidil Aqsa itu bingung dan heran.

Baca Juga: Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J: Autopsi Nanti Akan Libatkan RS Tiga Matra TNI dan RSCM

"Apa tidak salah bahwa Tuan Guru Sekumpil sudah 10 tahun meninggal?," tanya Imam itu dengan penuh keraguan.

"Iya benar, beliau Tuan Guru Sekumpul sudah wafat 10 tahun lalu," ujar Guru Banjar menegaskan.

Akhirnya Imam muda Masjidil Aqsa itu mengisahkan bahwa 4 bulan yang lalu, yakni September tahun 2015 masyarakat Palestina diserang oleh Israel. Masyarakat lari bersembunyi di bawah tanah di lingkungan Masjidil Aqsa.

Karena kondisi perang yang saling menembak antar kelompok, saat itu tidak ada makanan dan masyarakat tidak punya uang untuk membeli makanan.

Baca Juga: Komnas HAM akan Segera Umumkan Kronologi Tewasnya Brigadir J Pada Minggu Ini

Ketika itu, datang seorang Syekh yang rupawan, Syekh itu memberikan uang. Hal itu membuat Imam muda Masjidil Aqsa itu bingung. Demikian juga semua umat Islam saat itu.

"Kok ini ada orang asing bisa datang ke Palestina? Padahal kantor Imigrasi sedang ditutup," kata Imam muda itu kebingungan.

"Orang mana anda?," tanya Imam muda kepada Tuan Guru Sekumpul saat itu.

"Saya orang Kalimantan Selatan," jawab Tuan Guru Sekumpul.

Baca Juga: IPW Apresiasi Kapolri Telah Menonaktifkan Kapolres Jaksel dan Karo Paminal Dalam Kasus Brigadir J

Setelah menjelaskan asalnya, Syekh rupawan yang tak lain adalah Tuan Guru Sekumpul itu menggandeng tangan Imam muda Masjidil Aqsa dan memberikan uang sebesar 250 juta rupiah.

3 hari kemudian, Tuan Guru Sekumpul datang lagi ke tempat persembunyian di bawah tanah. Imam muda Masjidil Aqsa kembali bingung karena posisi tempatnya tertutup dan tak bisa diakses oleh orang luar.

"Dari mana anda bisa masuk ke sini?," tanya Imam itu.

"Terserah Allah!," jawab Tuan Guru Sekumpul.

Baca Juga: Rekaman CCTV Peristiwa Penembakan Brigadir J Ditemukan, Jadi Kunci Pengungkapan

Setelah itu, Tuan Guru Sekumpul memberikan uang sebesar 500 juta Rupiah untuk memberi makan 4000 kaum muslimin yang masih mengungsi di Masjidil Aqsa.

10 hari kemudian Guru Sekumpul data Ki dan memberi uang sebesar 300 juta Rupiah. Imam muda Masjidil Aqsa itu heran dan bingung, apakah orang ini manusia? malaikat? atau wali Allah?

Dari kisah ini, guru Banjar menjelaskan kepada Imam muda Masjidil Aqsa bahwa Syekh rupawan itu adalah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani yang biasa disapa Tuan Guru Sekumpul.

Guru Banjar menjelaskan bahwa Tuan Guru Sekumpul adalah guru besar, seorang wali Allah yang masyhur dari Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Buntut Kasus Tewasnya Brigadir J, Kapolres Jaksel dan Karo Paminal Dinonaktifkan

Guru Banjar juga menjelaskan bahwa para Nabi itu bisa wujud di mana-mana. Mengikuti ilmunya para nabi, para wali Allah juga bisa wujud di mana-mana.

Kesaksian guru Banjar ini menjadi refleksi bagi semuanya bahwa para wali Allah itu mempunyai kasih sayang yang luar biasa. Walaupun mereka sudah meninggal, akan tetapi keramat yang dimilikinya tetap bisa hadir di alam nyata.

Itulah salah satu keramat Tuan Guru Sekumpul yang mampu membuat logika tidak akan bisa menggapai keanehannya.

Baca Juga: Kasus Brigadir J, Kompolnas akan Segera Jadwalkan Autopsi Ulang

Hak itu tak lain merupakan kuasa Allah, Allah bisa menjadikan apa saja sesukanya. Terlebih kepada wali-wali Nya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube arif's channel

Tags

Terkini

Terpopuler