Keramat Walisongo: Kalahkan Jawara Sakti, Sunan Giri Mengubah Angsa Jadi Naga

20 Juli 2022, 19:55 WIB
Adu sakti, Begawan Minto Semeru dibuat malu oleh Sunan Giri, Keramat Walisongo /YouTube penerus para Nabi

 

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur.

Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan seperti Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden Ainul Yaqin, dan Joko Samudro. Dia lahir di Banyuwangi tahun 1442 dan dimakamkan di Desa Giri, Kebomas, Gresik.

Sunan Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di pulau Jawa yang pengaruhnya bahkan sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Beliau merupakan sosok wali yang diberi berbagai keistimewaan dan keramat dari Allah SWT.

Baca Juga: Dialog Alot Syekh Siti Jenar dan Sunan Giri Wali Sunan Gunung Jati sebelum Eksekusi Mati: Itu Kesalahan Besar!

Salah satu keistimewaan ataupun keramat Sunan Giri adalah dapat mengalahkan orang-orang yang dianggap memiliki kesaktian tinggi, yang tidak satu orang pun yang mampu mengalahkannya.

Setelah kurang lebih tiga tahun mendirikan pondok pesantren di Gunung Giri, akhirnya nama Sunan Giri dan pesantrennya menjadi masyhur di Pulau Jawa.

Sedangkan di tempat lain di daerah Gunung Lawu terdapat sebuah padepokan yang dipimpin Begawang Sakti bernama Begawan Minto.

Lantaran merasa tersaingi oleh kemasyhuran Sunan Giri, maka jawara itu berangkat ke pesantren Giri dengan maksud mengajak adu ilmu.

Setelah melakukan perjalanan jauh pada akhirnya Begawan Minto sampai ke tempat Sunan Giri.

Baca Juga: BEGAWAN MINTO SEMERU, Brahmana Sakti Tantang Sunan Giri, Sahabat Sunan Gunung Jati Hanya Putarkan Tasbih

Pada saat itu Sunan Giri sedang mengajar, tiba-tiba salah satu muridnya datang menghampirinya dengan ekspresi wajah penuh ketakutan.

“Ada apa? Kenapa kamu ketakutan,” tanya Sunan Giri penasaran. “Ada tamu yang ingin bertemu dengan Kanjeng Sunan,” kata muridnya seraya mengusap keringat yang membanjiri wajahnya.

“Siapa? Kenapa kau sampai ketakutan seperti ini,” tanya Sunan Giri. “Kulo tidak kenal Kanjeng Sunan,” jawab santri itu masih dengan ketakutan.

“Suruh dia masuk,” perintah Sunan Giri. “Kisanak ini berasal dari mana,” tanyakan Sunan Giri kepada Begawan Minto.

Baca Juga: Mbah Hasyim Asy'ari Dikerjai Santrinya yang Sangat Nakal, hingga Kakek Gus Dur Lakukan Sholat Ghoib untuknya

“Nama saya Begawan Minto Semeru. Saya berasal dari Gunung Lawu. Saya mendengar kalau guru besar Padepokan Gunung Giri adalah orang sakti yang berilmu tinggi, mana dia? Saya ingin mengajaknya duel satu-satu, dia belum tahu kesaktian saya,” tantang Begawan Minto diiringi tawa terbahak-bahak.

“Mencoba kesaktian?,” tanya Sunan Giri keheranan. “Iya, ayo panggil dia,” perintah Begawan Minto. “Sayalah orang yang Tuan cari,” jawab Sunan Giri.

“Oh Tuan ternyata,” Begawan Minto bergumam. “Apa maksud Tuan menantang saya,” Sunan Giri penasaran.

“Tidak ada maksud apa-apa, saya hanya ingin tahu seberapa kesaktian yang Tuan miliki, sehingga nama Tuan terkenal keseantero Jawa. Dalam duel ini, jika saya kalah saya bersedia menjadi murid Tuan, tapi jika Tuan yang kalah, maka Tuan harus memberikan leher Tuan untuk saya penggal,” tantang Begawan Minto dengan sombongnya.

Baca Juga: Kisah Wali Sufi, Ketika Tuhan Melempar 100 Keping Perak kepada Abu Nawas

“Ketahuilah kisanak bahwa semua yang ada di alam semesta ini milih Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Sakti. Jika dia tidak menghendaki kisanak memotong leher saya, sejuta orang pun tidak akan mampu melaksanakannya,” ujar Kanjeng Sunan.

“Jadi Tuan menerima tantangan saya atau tidak,” Begawan Minto memastikan maksud perkataan Sunan Giri.

“Silahkan jika kisanak ingin mencoba ilmu ciptaan Allah kepada saya,” ujar Sunan Giri.

“Sebelum pertarungan dimulai saya ingin mengajak Tuan main tebak-tebakan. Saya akan mengubur binatang di gunung pertukangan, Tuan tinggal menebak hewan apa yang saya kubur di sana,” kata Begawan Minto.

“Silahkan,” ujar Sunan Giri sambil tersenyum. Dengan kecepatan seperti kilat Begawan Minto pun segera menciptakan dua ekor angsa dan menguburnya.

Baca Juga: KERAMAT WALI, Keanehan Tuan Guru Sekumpul Saat Masih Bayi

“Silahkan Tuan tebak hewan apa yang saya kubur,” tanya Begawan Minto. “Yang kisanak kubur adalah sepasang ular naga,” jawab Sunan Giri.

Mendengar jawaban itu Begawan Minto tertawa terbahak-bahak. “Jawaban Tuan salah, yang saya kubur adalah dua ekor angsa,” jawab Begawan Minto.

“Tunggu sebentar. Apa kisanak yakin?,” tanya Sunan Giri. “Wong jelas-jelas yang saya kubur adalah dua ekor angsa bukan ular naga, tapi kalau Tuan tetap tidak percaya mari kita buktikan,” kata Begawan Minto.

Dengan kecepatan kilatnya Begawan Minto  dan Sunan Giri sampai di tempat penguburan itu dan setelah dibuka keluarlah sepasang ular naga.

“Tidak mungkin, mana mungkin ini terjadi. Jelas-jelas saya saya kubur tadi dua ekor angsa kok malah yang keluar ular naga,” kata Begawan Minto heran. “Baiklah kali ini saya mengaku kalah tapi awas nanti,” ujarnya.

Baca Juga: Kisah Habib Rizieq Shihab Kedatangan Sosok Wali Allah saat Sidang, Hari Ini Bebas dari Rutan Bareskrim

Berkali-kali Begawan Minto mengeluarkan kesaktiannya, tetapi Sunan Giri dapat mengatasinya.

Hingga lelaki sombong itu mengeluarkan jurus andalannya, Begawan Minto melepaskan ikat kepalanya dan terbanglah ikat kepala itu dengan kecepatan tinggi.

Namun, Kanjeng Sunan Giri tidak diam, beliau juga melepaskan sorbannya dan mengejar ikat kepala itu.

Dengan kecepatan tinggi pula hingga akhirnya sorban Sunan Giri menaiki ikat kepala Begawan Minto sehingga ikat kepala itu jatuh di bawah kaki pemiliknya.

Begawan Minto tidak terima dengan kekalahannya, dia kembali mencoba beradu ilmu diciptakannya beberapa telur dan disusunnya dari bawah sampai atas anehnya telur-telur itu tidak jatuh.

Baca Juga: Keramat Tongkat Sakti Syekh Abdul Qodir Al Jaelani Mampu Terbang dan Pukul Mundur Lelaki Fasiq

Melihat itu Sunan Giri pun langsung mengambil telur-telur itu dari bawah dan disusunnya, yang lebih aneh lagi telur-telur itu tidak jatuh.

Merasa malu, Begawan Minto mengajak Sunan Giri bertarung. Jawara itupun dengan kecepatan yang sangat tinggi memukul Sunan Giri. Namun dengan kecepatan tinggi pula Sunan Giri membalikkan pukulan Begawan Binto.

Tak ayal pukulannya itu pun mengenai diri Begawan Binto itu ngeri dan membuatnya mengerang kesakitan. Kali ini sebagai Begawan Minto merasa kalah dan mengakui kesaktian Sunan Giri.

Setelah itu sang jawara pun meminta maaf dan berjanji akan menjadi murid Kanjeng Sunan Giri. *

 

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Tafakkur Fiddin

Tags

Terkini

Terpopuler