SANGHYANG NAGA Terbang Antarkan Surat Wasiat Sunan Gunung Jati Menjelang Wafat sang Wali

7 Juli 2022, 23:15 WIB
SANGHYANG NAGA Terbang Antarkan Surat Wasiat Sunan Gunung Jati Menjelang Wafat sang Wali /Tangkapan layar kanal YouTube Viyhar/

PORTAL MAJALENGKA - Ketika Sunan Gunung Jati memasuki usia sepuhnya, sang wali menghabiskan waktunya untuk mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.

Sunan Gunung Jati menjelang wafat, sang wali sempat berkirim surat dan menyampaikan wasiat penting untuk salah satu putranya. Yaitu Pangeran Saba Kingkin yang berada di Kesultanan Banten.

Pangeran Saba Kingkin merupakan putra Sunan Gunung Jati dari isti Nyi Mas Kawunganten putri Prabu Surosowan.

Baca Juga: ADU DOMBA MATARAM Perang Saudara Antara Cirebon dan Banten, Dua Sultan Keturunan Sunan Gunung Jati

Banyak diceritakan dalam beberapa buku sejarah kisah tentang masa menjelang wafatnya Sunan Gunung Jati.

Buku sejarah Histori of Java mencatatkan dan menceritakan saat menjelang wafat Sunan Gunung Jati.

Buku History of Java menyebutkan bahwa Sunan Gunung Jati wafat pada tahun 1428 Saka atau 1509 Masehi.

Baca Juga: EYANG DJOYODIGDO, Misteri Makam Gantung Pemilik Aji Pancasona, Bukan Kisah Sunan Gunung Jati atau Para Wali

Catatan Buku History of Java banyak dibantah oleh para sejarawan Cirebon tentang tahun wafatnya Sunan Gunung Jati.

Karena ini kontroversi dengan sejarah atau ketika terjadinya peristiwa perang Galuh versus Cirebon, Sunan Gunung Jati masih bisa ikut berperang.

Sementara dalam buku History of Java, perang Galuh dengan Cirebon tersebut terjadi setelah peristiwa yang diduga kematian Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Lewati Babak 16 Besar, Fajar-Rian dan Hendra-Ahsan Menjaga Asa Juara Ganda Putra Malaysia Masters 2022

Menurut catatan Kesultanan Cirebon sebagaimana yang tertulis dalam naskah Negara Kerta Bumi dan Purwaka Caruban Nagari bahwa Sunan Gunung Jati wafat pada tanggal 11 Bulan Masa, tahun 1490 Saka, atau 1568 Masehi.

Adapun mengenai kisah wafatnya Sunan Gunung Jati sebenarnya diceritakan juga dalam Naskah Mertasinga.

Adapun ringkasannya sebagai berikut,

Sunan Gunung Jati menghabiskan masa sepuhnya di Gunung Kentaki, sebelah barat dari Gunung Sembung, Cirebon.

Baca Juga: Resep Sate Kambing Bumbu Kacang Super Empuk, Wajib Dicoba saat Hari Raya Idul Adha

Gunung Sembung sekarang merupakan kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati beserta keluarga kesultanan.

Di Gunung Sembung ini, Sunan Gunung Jati menghabiskan waktunya untuk berdzikir dan bertafakur kepada Allah Swt.

Dikisahkan, sebelum beliau wafat, Sunan Gunung Jati mengirimkan surat untuk anaknya Raden Saba Kingkin.

Baca Juga: PERISTIWA MENGHEBOHKAN saat Banser Kawal Gus Dur, Jangan Sampai Terulang Lagi

Kala itu Raden Saba Kingkin sudah dinobatkan sebagai pemimpin dan menjadi sultan di Banten.

Dalam surat itu terdapat pesan Sunan Gunung Jati untuk Pangeran Saba Kingkin yang isinya sebuah titah atau perintah.

Sunan Gunung Jati memberikan perintah kepada Pangeran Saba Kingkin agar putranya pergi untuk melaksanakan haji.

Baca Juga: Profesor Alumni SMAN 2 Cirebon Pernah Memprediksi Perbedaan Idul Adha 2022,  Ini Penjelasan Ilmiahnya

Putra Raden Saba Kingkin ini bernama Maulana Muhammad, yang merupakan salah satu cucu dari Sunan Gunung Jati.

Dikisahkan, Sunan Gunung Jati wafat di atas pembaringannya, di atas tikar yang terbuat dari daun Winda Mala.

Kala itu Sunan Gunung Jati wafat memasuki usia yang sudah sangat sepuh yaitu mencapai usia 120 tahun.

Baca Juga: NGROGO SUKMO, Gus Muwafiq Ungkap Asal-usul Ilmu Pelet dan Jenglot di Nusantara

Adapun yang terlibat dalam penguburan jenazah Sunan Gunung Jati adalah Sunan Kalijaga, dan Syekh Datuk Kahfi.

Selain telah dijelaskan sebagaimana ringkasan cerita di atas, juga terdapat hal-hal mistis di dalamnya.

Hal-hal tersebut dapatlah dimaklumi karena naskah Cirebon pada umumnya ditulis dengan tembang dan juga di dalamnya memuat nilai-nilai mistis.

Baca Juga: Perang Saudara! Ginting Ditantang Chico di Babak Perempat Final Malaysia Masters 2022

Nilai-nilai mistis dalam cerita wafatnya Sunan Gunung Jati terkandung dalam naskah Merta Singa.

Pertama, proses pengiriman surat wasiat Sunan Gunung Jati kepada anaknya di Banten dengan menggunakan keris Sanghyang Naga.

Keris Sanghyang Naga berubah menjadi Naga yang besar yang mengantarkan surat tersebut kepada Pangeran Saba Kingkin.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 2022, Tulisan Arab, Latin, Terjemah Lengkap Doa Iftar

Adapun nilai mistis yang kedua, jasad Sunan Gunung Jati sirna ke langit dijemput para malaikat dan yang tertinggal hanya jubah.

Dan jubah itulah yang dimakamkan di pemakaman Sunan Gunung Jati yang sekarang berada di Gunung Sembung.

Itulah sekelumit kisah tentang wafatnya Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Allah ternama dari Walisongo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa. Wallahu a'lam bishawab.***

Disclaimer: kisah sejarah memiliki banyak versi yang berbeda. Portal Majalengka hanya menuliskan catatan sejarah dari sumber yang ada.

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube Mega Mendung TV

Tags

Terkini

Terpopuler