PORTAL MAJALENGKA - Benarkah Mbah Maimun Zubair itu Wali Qutub. Satu pertanyaan yang tentunya memerlukan jawaban?
Waliyullah atau wali Allah merupakan orang-orang sholih kekasih Allah SWT yang memiliki beberapa ciri dari ciri wali itu sendiri.
Waliyullah atau para wali Allah terbagi kedalam liga tingkatan kewalian, yaitu:
1. Wali yang disebut Al Ghauts yang diisi 1 orang wali Qutub disetiap zaman
2. Wali yang disebut Al Awtad yang terdiri dari 4 Wali Qutub mewakili 4 arah mata angin Utara, Selatan, Timur dan barat
3. Wali Qutub yang disi oleh 7 wali di masing-masing benua.
4. Wali Abdal berjumlah 40 kekasih Allah sebagai wakil Wali Qutub
5. Wali Nujaba' berjumlah 300 kekasih Allah di tiap-tiap negeri
Baca Juga: INILAH WASIAT PRABU SILIWANGI Kakek Sunan Gunung Jati untuk Keturunan dan Rakyatnya
Dalam kitab Fatwa Ibn Hajar dijelaskan terdapat riwayat hadits yang menjelaskan tentang keberadaan Wali Qutub.
Bahkan Ibnu Khaldun juga berpendapat tidak ada satu ulama yang menampik keberadaan Wali Qutub yang diangkat oleh Allah disetiap masa.
Imam As-Suyuthi juga menulis tentang wali Qutub sebagai penjaga alam yang diangkat Allah SWT mengganti peran Nabi di setiap masa kehidupan manusia.
Wali Qutub merupakan satu-satunya ulama yang dipilih Allah dalam setiap kurun masa kehidupan manusia.
Baca Juga: Ratusan Orang di Majalengka Dukung Anies Jadi Presiden 2024: Berprestasi dan Terbukti
Derajat ulama yang dipilih Allah menjadi Wali Qutub setara dengan Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad Saw.
Rasulullah bersabda:
"Ulama dari umatku (derajatnya) seperti Nabi-Nabi dari Bani Israil"
Al-Imam Abdul Hasan as-Syadzili pernah menjelaskan 15 ciri wali Qutub, namun hanya kami catatkan beberaoa diantaranya saja yaitu:
1. Melimpah kasih sayangnya untuk menjaga keselamatan umat manusia.
2. Melimpah rasa tanggungjawabnya untuk mengayomi umat manusia
3. Melimpah keberkahan pribadinya untuk semua umat manusia.
4. Sifat-sifat Allah menyatu dalam gerak-geriknya.
5. Sangat mulia tutur kata dan perbuatannya
6. Selalu berada pada titik jaringan emanasi ketuhanan.
7. Mengetahui rahasia alam yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi
8. Putra dan menantunya 'alim 'allamah murid muridnya pun banyak yang 'alim 'allamah dan seterusnya.
Satu hal lagi yang paling utama dari Wali Qutub yaitu kemampuan yang dipunyai-nya bersifat pemberian langsung dari Allah melalui Kun Fayakun.
Baca Juga: Mabes Polri Gelar Doa Lintas Agama pada HUT Bhayangkara Ke-76 untuk Bangsa Indonesia Lebih Baik Lagi
Hal ini terjadi diluar kemampuan akal dan nalar manusia sebab bukan dari proses hukum alam atau sebuah proses Sebab-akibat.
Dunia perwalian sejatinya menjadi ruang rahasia (Mastur) yang tak akan mampu dirasionalkan dalam pikiran.
Ia bukanlah wilayah hukum sebab-akibat tapi lebih persisnya adalah wilayah penobatan langsung dari Allah secara Kun Fayakun.
Hal ini berbeda dengan pemahaman Wali Qutub menurut para sufi, Dimana Wali Qutub itu selalu ada di setiap masa.
Baca Juga: HUT Bhayangkara Ke-76, Kapolres Bekasi Adakan Program Bedah Rutilahu
Hanya saja berada dalam wilayah yang rahasia (Mastur) sebab dunia perwalian merupakan wilayah yang sunyi dan senyap.
Melihat dari tanda-tandanya baik yang boleh diketahui secara umum maupun yang hanya untuk kalangan pribadi.
Almaghfulah Simbah KH Maimun Zubair sebelum beliau wafat adalah salah satunya, yang jasadnya selalu dijaga oleh Allah SWT.
Baca Juga: Mengapa Hari Raya Idul Adha 1443 H di Indonesia dengan Arab Saudi Berbeda? Begini Penjelasannya
Mbah Maimun baik semasa hidup maupun setelah wafatnya dan jasad beliau akan tetap utuh selamanya.
Semoga kelak kita termasuk orang yang ditanting olehnya. Sholu 'ala Nabi Muhammad.***