JARANG YANG TAHU Gus Dur Miliki Keramat ROGO SUKMO, Membelah Diri Jadi Dua

30 Juni 2022, 09:30 WIB
JARANG YANG TAHU Gus Dur Miliki Keramat ROGO SUKMO, Membelah Diri Jadi Dua /kolase facebook/irfan/

PORTAL MAJALENGKA - Kisah nyata tentang Gus Dur yang memiliki keramat dengan membelah diri jadi dua atau Aji rogo sukmo.

Bukan wali kalau tidak memiliki keanehan, setiap wali pastinya memiliki keramat, yang pasti di luar nalar manusia biasa.

Dunia wali adalah dunia yang memiliki banyak dimensi, dunia wali juga seringkali tidak dapat diterima nalar sehat manusia normal.

Baca Juga: Berikut Langkah-Langkah Membeli Minyak Goreng Murah Menggunakan PeduliLindungi/KTP

Terkadang dunia wali seringkali pula diidentikkan dengan dunia mistik, dengan diluar kebiasaan normal manusia pada umumnya.

Biasanya para santri penganut agama yang taat, sejak zaman Hindu Budha hingga zaman Islam di Indonesia. Membedakan kepemilikan dan perilaku keilmuan mistik ke dalam dua kategori yakni: kategori ilmu putih dan ilmu hitam.

Sejak dahulu kala ilmu Hitam biasa disebut untuk mensifati mengidentifikasi keunggulan keunggulan para tokoh penjahat.

Sedangkan ilmu putih adalah kemampuan dan keistimewaan para tokoh kebaikan atau para pahlawan dan para manusia suci.

Baca Juga: Tukang Becak Masih Tak Percaya Saksikan Langsung Karomah Wali Jadzab Habib Bakar

Kelebihan kelebihan madziyah ini ibarat piranti lunak yang wajib dimiliki oleh bukan hanya tokoh spiritual namun juga para pemimpin di dalam memimpin masyarakatnya.

Begitulah keyakinan masyarakat terpatri dengan kuat dari yang masih berpola tradisional hingga mereka yang telah menjadi manusia modern.

Mantan ketua umum PBNU 3 kali berturut-turut KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gusdur sebagai salah seorang tokoh dan pemimpin bangsa.

Diyakini oleh banyak kalangan memiliki berbagai peranti lunak yang dapat dijadikan salah satu alasan untuk mengkategorikannya ke dalam lingkungan para wali.

Baca Juga: Keramat Wali Allah Kiai Abdul Hamid Pasuruan: Ke Baghdad Tiap Tahun, Padahal Raganya di Rumah

Salah satunya adalah kemampuannya untuk Mrogo Sukma yakni sebuah kemampuan berada di banyak tempat dalam waktu bersamaan.

Beberapa orang mengaku pernah membuktikan keramat sakti Rogo Sukmo Gus Dur ini.

Berbagai cerita menyebutkan bahwa pada waktu yang sama banyak orang mengaku bertemu dan bercengkrama dengan Gus Dur pada waktu yang berbarengan.

Salah satunya adalah cerita para Banser yang sedang menjaga Gus Dur, ketika terbaring sakit di rumah sakit Koja Jakarta Utara.

Baca Juga: Wali Mbah Hafid Nogosari Peluk Erat Sang Adik Sambil Menangis, Tahu akan Wafat saat Haji di Mekkah

Pada sekitar tahun 1994 an, kala itu Gus Dur sedang dirawat di rumah sakit umum daerah Koja Jakarta Utara.

Banser yang pada masa itu dipimpin oleh adik kandungnya Umar Wahid, mengutus dua orang Banser untuk menjaga Gus Dur.

Gus Dur sedang terbaring di kamar dengan dijaga oleh dua orang Banser, seorang Banser tampaknya bertindak sebagai komandan bila malam hari.

Kedua Banser ini terjaga bergiliran salah satu tidur dan seorang lainnya terjaga.

Baca Juga: Panglima Perang Kejam Gigit Jari di Hadapan Wali Sakti Imam Hasan Al Bashri

Hingga pada suatu ketika seseorang yang bertindak sebagai komandan berkata pada temannya.

Saya keluar sebentar tolong jaga Gus Dur dengan baik, tidak lama saya segera kembali dia pun segera berlalu.

"Siap", jawab sang Banser dengan bersemangat.

Sepeninggal temannya dia pun segera masuk ke kamar perawatan dan duduk di sebelah Gus Dur yang sedang terbaring di atas tempat tidur.

Baca Juga: Jawab Kepercayaan, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan Melaju ke 16 Besar Malaysia Open 2022

Tidak berapa lama Gus Dur terbangun dari tidurnya dan mengajaknya keluar mencari udara segar dengan tertatih Gus Dur mengajaknya berziarah ke makam habib Husein Al Haddad di dekat pintu pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Letak makam tersebut hanya berjarak sekitar 400 m di seberang jalan raya pelabuhan, di depan rumah sakit Koja sang Banser pun dengan setia mengikuti Gus Dur yang berjalan tertatih tatih.

Selesai berziarah dan memanjatkan doa sang Banser pun memapah Gus Dur untuk kembali ke kamarnya. Setelah Gus Dur kembali beristirahat dan tidur dia pun keluar ruangan.

Namun alangkah kagetnya ketika dia keluar ruangan ia mendapati temannya yang tadi keluar sedang menunggunya dengan muka masam. Laksana komandan yang menunggu laporan kekalahan dari bawaannya.

Baca Juga: Eks Mendagri Gamawan Fauzi Jalani Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi E-KTP

Dengan menghardik, sang Banser yang berlaku sebagai komandan ini berkata,
"Dari mana saja kamu, Disuruh jaga kok malah keluyuran seenaknya" Hardik komandan Banser.

Dengan gelagapan sang Banser menjawab, "Siap Ndan, dari mengantar Gus Dur berziarah" ucapnya.

"Jangan buat alasan yang aneh-aneh, saya hanya pergi sebentar lalu kembali, dari tadi saya lihat Gus Dur tidur di dalam" ucap Komandan.

"Sementara kamu tidak ada" ucap komandan lagi. Mereka pun kemudian saling berdebat dan bersitegang, tentang penglihatan dan pengalamannya masing-masing.

Baca Juga: Kabar Duka, Keluarga Ayu Anjai Alami Musibah atas Tenggelamnya Kapal di Labuhan Bajo

Cerita ini adalah ceritanya nyata yang dialami oleh teman-teman Banser di Jakarta Utara. Wallahu a'lam bishowab. Sholu 'ala nabi Muhammad.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Penerus Para Nabi

Tags

Terkini

Terpopuler