Kisah Pertemuan Sunan Gunung Jati dengan Nyi Kawunganten yang Kelak Melahirkan Sultan Besar di Banten

30 Mei 2022, 22:22 WIB
Kisah Pertemuan Sunan Gunung Jati dengan Nyi Kawunganten yang Kelak Melahirkan Sultan Besar di Banten /YouTube Wali Songo

PORTAL MAJALENGKA - Pertemuan Sunan Gunung Jati dengan Nyi Mas Kawunganten diawali saat sang wali hendak menyebarkan Islam di daerah Sanggabuana.

Dengan dikawal Dipati Keling dan Ki Gede Bungko, Sunan Gunung Jati berangkat ke Sanggabuana. Sampai di sana ia bertemu dengan Prabu Saka Domas.

Setelah bertemu dengan Prabu Saka Domas, Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon dan melaporkan kepada Syekh Datul Kahfi agar memerintahkan Mbah Kuwu Carbon untuk mengislamkan Prabu Saka Domas.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Diserang Bajak Laut Dermayu saat Menuju Banten, Begini Kisahnya

Karena menurut ramalan Prabu Saka Domas akan terkalahkan oleh saudara seperguruannya. Dan, Mbah Kuwu Carbon atau Pangeran Walangsungsang adalah saudara seperguruannya.

Benar saja, dengan tidak susah Prabu Saka Domas dapat di Islamkan. Setelehanya Sunan Gunung Jati ke Negri Sanggabuana untuk kedua kalinya.

Dalam kunjungan yang kedua kali inilah Sunan Gunung Jati bertemu wanita cantik, Nyi Kawunganten anak dari Prabu Saka Domas itu sendiri.

Baca Juga: Insiden Mematikan Goa Siuk, Ulah Kenakalan Jaya Kelana Putra Sunan Gunung Jati

Pertemuan itu rupanya membuat Nyi Kawunganten gugup dan kikuk. Sebab sebelumnya dia memimpikan Sunan Gunung Jati dalam tidurnya.

Nyi Kawunganten dalam mimpinya melihat Sunan Gunung Jati dalam bayangan di atas kolam air yang bersih.

Pertemuan itu menimbulkan rasa cinta di antara keduanya. Berkat restu Prabu Saka Domas keduanya menikah.

Baca Juga: Optimistis Balapan Formula E Kerek Sektor Pariwisata Jakarta

Setelah pernikahan itu Sunan Gunung Jati aktif menyebarkan agama Islam di Negeri Sanggabuana.

Dari pernikahan tersebut Sunan gunung Jati dan Nyimas Kawunganten dikaruniai seorang putra dan diberi nama Maulana Hasanuddin.

Dengan kelahiran anaknya itu Sunan Gunung Jati membuat sebuah keraton dekat Danau Tasikardi dan pemerintahan dipindahkan ke keraton yang baru.

Baca Juga: Pembalap Lokal Berjaya di MotoGP Italia 2022, Valentino Rossi Merasa Bangga

Perpindahan itu mengakibatkan perubahan nama dari Sanggabuana menjadi Banten dan dipimpin oleh Prabu Saka Domas.

Sepeninggal Prabu Saka Domas, Maulana Hasanudin lah yang menggantikannya. Ia dinobatkan menjadi Sultan dengan gelar Sultan Panembaham Surosowan di kerajaan baru yakni Kesultanan Banten di bawah pengaruh Kesultanan Cirebon.

Tidak memerlukan waktu lama, menurut Dadan Wildan penulis buku Sunan Gunung Jati, Sultan Hasanudin mampu membawa Banten ke masa jayanya. Di mana pelabuhan begitu ramai, sehingga perekonomian kala itu begitu maju.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Sunan Gunung Jati karya Dadan Wildan

Tags

Terkini

Terpopuler