PORTAL MAJALENGKA - Cara Sunan Gunung Jati dalam melakukan dakwah Islam di tatar Pasundan salah satunya dengan memperluas wilayah kekuasaan.
Untuk memperluas wilayah kekuasaan, Sunan Gunung Jati menikahi putri-putri para penguasa di Tatar Pasundan.
Dengan menikahi para putri-putri penguasa ini, Sunan Gunung Jati dengan mudah menyebarkan ajaran agama Islam.
Baca Juga: Penemuan Makam Kuno Mirip Fanh-Rang, Jauh Sebelum Sunan Gunung Jati dan Walisongo Ada di Nusantara
Salah satu istri dari Sunan Gunung Jati adalah Nyimas Kawunganten, putri dari Sang Surosowan.
Dalam beberapa naskah kuno dituliskan bahwa Nyimas Kawunganten merupakan istri kedua Sunan Gunung Jati.
Dari pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Nyimas Kawunganten ini nantinya akan lahir putra dan putri yang hebat.
Putra dan putri Nyimas Kawunganten kelak menjadi raja-raja dan para penguasa yang memerintah di Banten.
Dikutip Portal Majalengka dari Kanal YouTube Bung Fei, menurut cerita Parahyangan, Nyimas Kawunganten adalah anak dari Sang Surosowan yang memiliki kecantikan yang sangat mempesona.
Sementara Sang Surosowan sendiri merupakan putra dari Prabu Siliwangi dari istrinya Nyimas Kentring Manik Mayang Sunda.
Sang Surusowan juga merupakan adik dari Prabu Surawisesa, yang merupakan Raja Pajajaran kedua.
Sementara menurut naskah Mertasinga, Nyimas Kawunganten disebut sebagai anak dari Permadi Putih atau nama lain dari Sang Surosowan.
Dalam naskah Mertasinga ini diceritakan bahwa Sang Surosowan merupakan raja dari Kerajaan Cangkuang yang merupakan kerajaan bawahan Pajajaran.
Sementara menurut Carita Parahyangan, Sang Surosowan merupakan Prabu Pucuk Umun di Banten Girang.
Sang Surosowan mempunyai satu orang putra dan satu orang putri yaitu Arya Surajaya, dan Nyimas Kawunganten.
Arya Surajaya putra pertama Sang Surosowan ini pada suatu hari nanti menjadi pengganti dari ayahnya.
Sementara adik dari Arya Surajaya yaitu Nyimas Kawunganten kelak menikah dengan Sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati dan Nyimas Kawunganten merupakan cucu Raja Pajajaran yaitu Prabu Siliwangi.
Namun keduanya berbeda ibu, jika Nyimas Kawunganten itu merupakan cucu dari Kentring Manik Mayang Sunda.
Sedangkan Sunan Gunung Jati merupakan keturunan atau cucu dari Nyimas Subang Larang, yang memiliki putri Nyimas Rara Santang dan memiliki putra Sunan Gunung Jati.
Dikisahkan pula bahwa Sunan Gunung Jati menikah dengan Nyimas Kawunganten terjadi pada tahun 1475 M. Setelah dua tahun menikah, Sunan Gunung Jati memperoleh anak yaitu Ratu Winaon tahun 1477 Masehi.
Ratu Winaon menikah dengan Pangeran Atas Angin atau juga disebut sebagai Pangeran Muhammad Minangkabau
Sementara Pangeran Muhammad Minangkabau adalah putra raja dari kerajaan Minangkabau di Sumatera Barat.
Baca Juga: Polri Blokir 64 Rekening terkait Kasus Investasi DNA Pro
Sementara itu pada tahun 1479, Sunan Gunung Jati juga memperoleh seorang putra yang diberi nama pangeran Saba Kingking.
Pangeran Saba Kingkin di kemudian hari akan menikah dengan putri dari Sultan Trenggono, Raja Demak.
Disclaimer: Artikel ini ditulis berdasarkan satu sumber saja, sangat membuka kemungkinan adanya versi sejarah yang berbeda. *