ADU KESAKTIAN, Keramat Syekh Subakir Usir Jin Lelembut Pulau Jawa, Dakwah Pra Walisongo Sunan Gunung Jati

29 Mei 2022, 06:04 WIB
Ilustrasi Foto Syekh Subakir. ADU KESAKTIAN, Keramat Syekh Subakir Usir Jin Lelembut Pulau Jawa, Dakwah Pra Walisongo Sunan Gunung Jati /Screenshot YouTube Aliqul Channel/

PORTAL MAJALENGKA - Jauh sebelum dakwah Walisongo dan Sunan Gunung Jati, terdapat Syekh Subakir yang masuk ke Nusantara.

Syekh Subakir masuk pulau Jawa yang saat itu dihuni jin dan lelembut sehingga susah dimasuki.

Ulama sakti Syekh Subakir berasal dari Persia dan membawa misi khusus ke Jawa, Nusantara yang juga dalam rangka dakwah.

Baca Juga: Siluman Penunggu Pulau Jawa Bikin Sultan Al-Gabah Marah, Dakwah Islam Sebelum Sunan Gunung Jati dan Walisongo

Yang kemudian dilanjutkan dengan pendatang ulama selanjutnya yang juga dikenal dengan sebutan Walisongo.

Para Walisongo sendiri tersebar di pulau Jawa, menyampaikan Islam salah satunya dilakukan dengan pendekatan kebudayaan.

Salah satu anggota Walisongo adalah Sunan Gunung Jati yang bertugas menyebarkan Islam di tanah Sunda, Banten dan Batavia.

Baca Juga: TANAH JAWA Paling Angker, Kisah Syekh Subakir Mendakwahkan Islam sebelum Masa Sunan Gunung Jati

Kisah penyebaran Islam pra Walisongo ini dikutip dari Buku Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto halaman 51-52.

Historiografi Jawa, yang ditulis R.Tanoyo mengungkapkan bahwa terdapat usaha mengislamkan Jawa yang dilakukan sebelum adanya Walisongo.

Sultan al-Gabah dari negeri Rum mengirim 20 ribu keluarga muslim ke Pulau Jawa.

Baca Juga: IKAN DEWA Hidup di Perbatasan Kekuasaan Prabu Siliwangi dan Sunan Gunung Jati, Sampai Sekarang Masih Ada

Namun, banyak di antara mereka yang tewas terbunuh, dan yang tersisa hanya sekitar 200 keluarga.

Sultan al-Gabah dikisahkan marah kemudian mengirim ulama, syuhada, dan orang sakti ke Jawa.

Mereka dikirim untuk membinasakan para "jin, siluman, dan brekasakan" penghuni Jawa.

Salah satu di antara ulama sakti itu adalah Syaikh Subakir.

Dia dikenal sebagai seorang wali keramat dari Persia yang dipercaya telah menanam "tumbal
di sejumlah tempat di Pulau Jawa.

Tujuannya agar kelak pulau tersebut dapat dihuni umat Islam.

Di sejumlah tempat di pantai utara Jawa yang dikenal sebagai "Makam Panjang"

Baik yang terdapat di Gresik Lamongan, Tuban, Rembang, dan Jepara diyakini sebagai kuburan atau bekas petilasan Syaikh Subakir.

Istilah memasang "tumbal" dalam kisah
Syaikh Subakir, berkaitan dengan usaha rohani
menyucikan suatu tempat, dengan cara menanam "tanah" di tempat yang dianggap angker.

Kisah-kisah legendaris tentang kedatangan
orang-orang Lor asal Persia dan tokoh Syaikh
Subakir, tidak saja meninggalkan jejak pada
historiografi dan catatan-catatan.

Melainkan menjadi cerita lisan (folk-tale) yang dikaitkan dengan keberadaan makam-makam tua yang dikeramatkan masyarakat.Wallahu alam.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku Atlas Wali Songo

Tags

Terkini

Terpopuler