Ceramah Singkat Kultum Bulan Ramadan: Hati-hati dengan Hal yang Membuat Puasa Sia-sia

6 April 2022, 14:30 WIB
Ilustrasi kultum atau ceramah singkat mengenai beberapa hal yang membuat puasa sia-sia /

PORTAL MAJALENGKA – Umat muslim di seluruh dunia kini sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1443 H atau 2022 M.

Dalam berpuasa umat muslim menahan lapar dan minum. Namun tidak hanya itu, segala perbuatan juga tetap harus dijaga. Jangan sampai keutamaan besar di bulan Ramadan 2022 menjadi sia-sia.

Jangankan keutamaan puasa Ramadan seperti diampuni dosa yang lalu, pahalapun tidak didapat jika melakukan hal yang membuat puasa sia-sia.

Portal Majalengka melansir dari laman bersamadakwah.net, terkait kultum singkat mengenai hal-hal yang membuat puasa sia-sia:

Baca Juga: Ceramah Singkat Kultum Ramadan 1443 H 2022 M: Empat Keutamaan Sabar

1. Tidak ikhlas

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan mengenai banyaknya orang yang puasanya sia-sia:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ

Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar. (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)

Ibadah hanya akan diterima Allah jika ikhlas. Demikian pula puasa. Termasuk keutamaannya, hanya bisa didapatkan kalau didasari iman dan hanya mengharap balasan dari Allah.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘Alaih)

Baca Juga: Mimpi Basah di Siang Bolong Saat Puasa Ramadhan Apakah Batal? Ustadz Adi Hidayat: Silahkan...

2. Berkata Keji

Orang yang berkata keji alias rafats yang secara mudahnya, puasanya juga bisa sia-sia.

الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ

Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq ’alaih)

3. Ghibah alias membicarakan keburukan orang lain juga bisa membuat puasa Ramadan sia-sia karena sejenis dengan berkata keji, mengumpat dan mencela, yakni sama-sama penyakit lisan.

Bahkan ghibah diibaratkan memakan daging saudara sendiri yang telah meninggal. Dan di neraka, siksa untuk orang suka ghibah juga seperti firman Allah ini:

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Hujurat: 12).

Baca Juga: Ibnu Amajur, Keluarga Astronom Muslim Pencatat Perjalanan Bulan

4. Berbohong atau berdusta secara tegas disebutkan oleh Rasulullah sebagai penyebab puasa sia-sia. Allah tidak membutuhkan kepada puasa orang yang berdusta.

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya. (HR. Bukhari). *

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler