PORTAL MAJALENGKA - Salah satu jalan menuju surga yang harus dilewati umat manusia kelak adalah jembatan sirathal mistaqim.
Tidak sedikit yang mengibaratkan sirathal mustaqim adalah jalan yang sulit dilalui jika hendak menuju surga. Namun begini pendapat Prof Quraish Shihab
Abi Quraish Shihab menyatakan, sirathal mustaqim adalah jalan lurus yang lebar. Jika kita di tengah-tengah, tidak ekstrem kiri maupun kanan.
Baca Juga: Begini Cara Meluapkan Amarah Menurut Abi Quraish Shihab
Dirangkum Portal Majalengka melalui kanal Youtube Najwa Shihab yang diunggapa pada 10 Mei 2020, Abi Quraish Shihab menjelaskan bahwa banyak jalan menuju surga layaknya jalan menuju roma.
Abi Quraish Shihab menjelaskan bahwa banyak jalan ketika kita berbicara jalan menuju surga. Bisa jadi jalan kecil, bisa jadi jalan besar.
"Jalan kecil ini selama bercirikan kedamaian, maka itu jalan menuju surga. Jadi, intinya damai," ungkap Abi Quraish Shihab.
Begitupun jalan kedamaian bermacam-macam cara menempuhnya. Bisa dengan haji, menuntut ilmu, bersedekah dan sebagainya.
"Haji sabilillah, menuntut ilmu sabilillah, bersedekah sabilillah. Nah jalan kecil ini mungkin ada orang yang tempuh jalan zakat, ada yang tempuh jalan belajar, ada yang tempuh jalan membantu orang tua dan sebagainya," jelas Abi Quraish Shihab.
Abi Quraish Shihab menjelaskan bahwa semua jalan mengantarkan ke shirot mustaqim. Jalan lebar yang lurus itu cuma satu tetapi bisa menampung aneka pejalan karena lebar.
Baca Juga: Profil Sheila Dara Aisha, Istri Vidi Aldiano Lengkap dengan Karir dan Usia
Jadi, walaupun berbeda-beda tapi kalau sudah masuk di shirot mustaqim itu seperti jalan tol.
"Allah ingin kita masuk surga dan ingin kita tidak berdesakan di jalan. Jangan bertengkar selama anda berada di jalan itu, jalannya lebar. Artinya kita bisa beda-beda misalnya tarawih ada yang 20 rakaat ada yang 8 rakaat keduanya bisa masuk, rukyat atau hilal keduanya bisa, Ia menampung semua pejalan," jelasnya.
Dijelaskan Abi Quraish Shihab juga bahwa apapun kebaikannya bisa termasuk dalam jalan menuju surga. Sehingga jangan menganggap bahwa kebaikan itu hanya solat.
"Apapun kebaikan masuk, Jadi jangan anggap kebaikan itu cuma salat. Bileh jadi dia belajar, bileh jadi dia mengajar, boleh jadi dia membimbing orang. Itu semua jalan ke surga kita ketemu di jalan yang lebar," ungkap Quraish Shihab.
Sehingga untuk menuju jalan yang lebar perlu tekad yang kuat karena di sana terdapat banyak hambatan.
"Jalan yang lebar perlu tekad yang kuat karena banyak penghambatnya. Namun, kalau sudah berjalan, anda akan merasakan kenikmatannya," jelas Abi Quraish Shihab.***