Besok Gerhana Bulan, Ini Tata Cara Sholat Sunnah Khusuf yang Dianjurkan

18 November 2021, 22:15 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan. Selandia Baru akan alami feomena Blood Micromoon. /Pixabay/KBOutdoors

PORTAL MAJALENGKA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, sepanjang 2021 terjadi dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.

Gerhana bulan pertama terjadi pada 26 Mei 2021, yang kedua pada besok, Jumat 19 November 2021.

Gerhana bulan yang pertama merupakan gerhana bulan total (GBT). Sedangkan gerhana bulan kedua merupakan gerhana bulan sebagian (GBS).

Baca Juga: Fase dan Waktu Terjadinya Gerhana Bulan Sebagian 2021, Berikut Cara Melihatnya

Bagi umat Islam, di saat terjadi gerhana bulan dianjurkan mendirikan Sholat Khusuf. Sebab gerhana bulan menggambarkan kebesaran dan kekuasaan Allah Swt.

Berikut ini Portal Majalengka sajikan tata cara Sholat Khusuf yang dapat dipraktikkan ketika terjadi gerhana bulan, besok malam.

"Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan," tulis BMKG pada portalnya, Jumat 12 November 2021.

Baca Juga: Saksikan Gerhana Bulan Jumat 19 November 2021, Terlama Sepanjang Sejarah

"Gerhana Bulan Sebagian terjadi saat sebagian piringan Bulan masuk ke umbra (bayangan utama) Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di yang terkena umbra Bumi tersebut," lanjut BMKG.

Dalam pelaksanaan sholat sunnah Khusuf dianjurkan diselenggarakan khutbah yang menyerukan umat untuk menghikmati kebesaran dan kekuasaan Allah yang tergambar pada peristiwa gerhana bulan dan matahari.

Juga khutbah yang dapat meluruskan aqidah sekaligus meneguhkan iman.

Baca Juga: Sholat Gerhana, Rasulullah Khutbah Begini

KH Ma'ruf Amin saat masih menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan, gerhana tidak berkaitan dengan hal lainnya seperti kematian seseorang.

Digambarkan di zaman nabi, orang mengaitkan kejadian gerhana dengan kematian putra Rasulullah, Ibrahim. Rasulullah dengan tegas menampik pendapat itu.

Dalam unggahan di situs milik Nahdlatul Ulama (NU), Ma'ruf Amin menjelaskan bahwa, peristiwa gerhana bulan atau matahari menunjukkan kebesaran Allah.

Baca Juga: Panduan Kemenag Terkait Sholat Sunah Gerhana Bulan Total di Masa Pandemi Covid-19

“Jika Allah mampu mendekatkan bumi dan matahari, maka sangat mungkin menjadikanya saling bertabrakan,” tuturnya dalam situs NU 9 Desember 2011.

Dituturkan kemenagpolman.id, berdasarkan kesepakatan ulama fikih, mendirikan sholat Khusuf dua rokaat dihukumi sunnah muakkad.

Sholat Khusuf disunnahkan dikerjakan berjamaah. Namun jika tidak sempat maka dapat dilaksanakan sendiri-sendiri.

Baca Juga: Buat Geger Netizen Se-Indonesia, Yana Supriatna yang Hilang Misterius di Cadas Pangeran Ditemukan di Cirebon

Menurut sumber yang sama, tata cara dan gerakan sholat Khusuf tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya.

Perbedaannya saat bangkit dari ruku (iktidal) tidak langsung sujud melainkan membaca Alfatihah ditambah satu surat dalam Alquran. Setelah itu barulah melakukan sujud.

Dengan begitu meski sholat sunnah Khusuf terdiri dari dua rakaat, namun pembacaan Alfatihah dan surat lain dilakukan sebanyak empat kali.

Baca Juga: Yoris Akan Didepak Dari Yayasan, Setelah Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Tuntas, Ia Akan Menuntut

Perbedaan lain, pada sholat sunnah Khusuf pembacaan Alfatihah dan surat lain dijaharkan (dikeraskan) pada sholat gerhana bulan, dan disirkan (dikecilkan) saat melaksanakan sholat sunnah gerhana matahari. ***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: BMKG nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler