Ahli Sebut Bukan Daging Kambing yang Bikin Risiko Hipertensi, Ternyata Ini yang Jadi Biangnya

- 18 Juni 2024, 20:26 WIB
Ahli Sebut Bukan Daging Kambing yang Bikin Risiko Hipertensi, Ternyata Ini yang Jadi Biangnya
Ahli Sebut Bukan Daging Kambing yang Bikin Risiko Hipertensi, Ternyata Ini yang Jadi Biangnya /Antara/JournalTelegraf

PORTAL MAJALENGKA - Banyak orang beranggapan bahwa memakan daging kambing dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi dengan cepat. Anggapan ini bahkan sudah jadi mitos masyarakat.

Terkait anggapan tersebut Ahli Gizi Fitri Hudayani SST, M.Gz saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin, 17 Juni 2024, membantah bahwa daging kambing pada dasarnya memiliki manfaat yang baik bagi tubuh, jika dikonsumsi secara tepat.

Dia menjelaskan daging kambing termasuk ke dalam kelompok lauk hewani dengan kandungan lemak sedang. Menurutnya, daging aman dikonsumsi jika tidak berlebihan.

Baca Juga: Sambut Idul Adha 1445 H, BSI Salurkan 9.390 Hewan Potong ke Seluruh Indonesia

“Daging kambing masuk ke dalam kelompok lauk hewani dengan lemak sedang, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan,” kata Fitri Hudayani SST, M.Gz dikutip Portal Majalengka dari Antara.

Lebih lanjut Fitri menerangkan kalau daging kambing adalah salah satu sumber protein hewani. Sebanyak 40 gram atau setara dengan satu potong daging kambing berukuran sedang mengandung energi sebesar 75 Kkal, protein tujuh gram dan lemak lima gram.

Lebih lanjut Ahli gizi RSCM ini mengungkapkan bahwa penyebab utama yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam daging yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak. Misalnya garam dapur, kecap atau bumbu penyebab.

Baca Juga: Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Skuad Garuda Butuh Sosok Goal Getter, Bung Ropan Sebut Ole Romeny

Daging kambing ini pun tidak akan berpengaruh meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Sepanjang dikonsumsi secara wajar, hanya menggunakan dagingnya dalam kondisi yang bersih tanpa lemak.

“Maka dari itu konsumsinya harus dibatasi dengan bijak,” kata Fitri.

Fitri juga menolak anggapan bahwa daging kambing tidak boleh dicuci sebelum dimasak. Dia lebih menyarankan untuk mencuci daging guna menghindari terjadinya kontaminasi silang bakteri yang ada pada daging.

Selain itu untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang juga bisa dengan cara memasak daging kambing tersebut sampai matang. Adapun untuk menyimpan daging yang benar ia menyarankan untuk disimpan di lemari pendingin, tapi harus terpisah dari makanan lainnya.

Baca Juga: Relawan Sahabat Bang Ara Akan Berkurban 1 Ekor Sapi Seberat 500 Kg

“Sementara penyimpanan daging kambing setelah dari rumah potong hewan (RPH) atau tempat pemotongan harus disimpan dengan baik. Tidak dengan tempat terbuka. Dan, jika disimpan di lemari pendingin jangan dekat dengan makanan lain,” katanya.***

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah