Reisa mengingatkan, dari 21,5 juta lansia, masih kurang 40% di antaranya yang sudah mendapatkan suntikan vaksin pertama.
Sementara lansia yang telah mendapatkan dosis lengkap saat ini masih kurang dari seperempat jumlah target vaksinasi.
Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, karena kelompok lansia masih dibayangi risiko tertular COVID-19 dan dapat menderita gejala yang berat, bahkan long COVID atau post COVID syndrome.
Baca Juga: Simak Syarat Perjalanan Naik Kereta Api Anak Usia di Bawah 12 Tahun, Cek di Sini
Dokter Reisa juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan cakupan vaksinasi secara umum, yang saat ini sudah mencapai hampir 60% dosis pertama dan hampir 40% di suntikan kedua.
“Untuk memastikan kita semua aman. Karena no one is safe until everyone is safe. Tidak ada yang aman sampai semua orang aman,” tutup Reisa.***