Warning, Indonesia Mulai Darurat Peti Jenazah Akibat Lonjakan Kasus Kematian Pasien Covid-19

- 6 Juli 2021, 19:05 WIB
Indonesia krisis peti jenazah, Pemakaman jenazah pasien Covid-19 oleh petugas dengan pakaian APD lengkap pada 3 April 2020
Indonesia krisis peti jenazah, Pemakaman jenazah pasien Covid-19 oleh petugas dengan pakaian APD lengkap pada 3 April 2020 /REUTERS/Willy Kurniawan

PORTAL MAJALENGKA-Akibat lonjakan kasus positif Covid-19 Indonesia mulai mengalami kelangkaan kantong dan peti jenazah.

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mengungkapkan mulai kesulitan mendapatkan peti jenazah yang akan digunakan untuk memakamkan pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal.

Kelangkaan peti jenazah tersebut seiring bertambahnya tingkat kematian pasien Covid-19 yang terus melonjak.

Baca Juga: Bukan Jawa-Bali, Ini 7 Provinsi Rawan Serangan Varian Delta

"Beban operasional kami meningkat, penambahan operasional khusus covid-19 tidak bisa dipungkiri. Peti jenazah sekarang sudah mulai kita harus mencari, yang biasanya mudah sekali," kata Lia dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube DPR RI, Senin (5/7).

Padahal, kata Lia, sebelumnya rumah sakit di Indonesia selalu menyetok peti jenazah dan tidak sulit untuk menemukannya. Berbanding terbalik dengan situasi saat ini.

Beban operasional meningkat. Tidak bisa dimungkiri. Peti jenazah sekarang kita harus mulai mencari, yang biasanya mudah sekali (didapatkan)," sebut Lia.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Tes Antigen Kini Sudah Tersedia di 7 Stasiun di Cirebon

Lia juga mengatakan saat ini ada beberapa rumah sakit di Indonesia yang memilih memproduksi sendiri peti jenazah sehingga masih memiliki stok aman.

Pihaknya berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan agar kondisi tersebut tidak menjadi semakin buruk bagi masyarakat.

Selain peti jenazah, Lia juga menyebutkan kelangkaan oksigen di banyak rumah sakit di Indonesia yang juga menjadi ancaman baru ditengah lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 3.7 Guncang Ransiki Manokwari Selatan, BMKG: Terjadi di Kedalaman 11 Km

Bayangkan yang biasanya seminggu dua kali dikirim oksigen liquid pada satu hari. Pagi sudah diisi, sore sudah minta diisi lagi. Nah, yang seperti itu kita juga tidak bisa hindarkan," ujar Lia.

Lia berharap persoalan mengenai kelangkaan peti jenazah dan oksigen dapat diselesaikan secepatnya agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar. ***

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah