Perlukah Masker Dilapisi Tisu dan Diolesi Minyak Esensial?

23 September 2020, 09:30 WIB
Pakai Masker Kain Tak Perlu Dilapisi Tisu, Berikut Penjelasannya /Freepik/

PORTAL MAJALENGKA - Masker berperan penting untuk melindungi seseorang dari virus termasuk SARS CoV-2 penyebab Covid-19 yang menular melalui droplet atau tetesan pernapasan.

Pakar kesehatan merekomendasikan pemakaian masker kain tiga lapis untuk memberikan perlindungan hingga 90 persen terhadap penularan virus penyebab Covid-19.

Asalkan pas saat dikenakan, tepat jenis kain dan melepasnya secara tepat. Perlukah Anda melapisi masker kain dengan tisu? Menurut studi ilmiah tidak perlu memakai tisu.

Baca Juga: Masker Jenis Apa yang Paling Efektif Cegah Covid-19?

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku menyarankan tiga lapis. Dengan kita memakai masker dan mengurangi droplet yang keluar, harusnya penularan akan ditekan atau berkurang sampai 85 persen.

“Sudah banyak data ilmiahnya, bahkan penelitian bilang 90 persen. Sepenting itu memakai masker, asal memakainya benar dan masker yang dipilih benar,” ujar Praktisi klinik sekaligus relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda’i.

Dari sisi bahan, katun cult direkomendasikan karena memiliki kerapatan 180 benang per inci dan mampu menyaring partikel-partikel halus.

“Dilihat saja katunnya agak tebal. Selain itu, boleh masker sutra karena ada kemampuan untuk mencegah masuknya partikel-partikel halus. Katun dengan sifon juga bagus,” kata Fajri.

Baca Juga: Masker Tiga Lapis Kain 100% Katun = Masker Bedah

Hal ini sesuai dengan temuan studi dalam jurnal ACS Nano belum lama ini. Studi menunjukkan, bahan katun yang paling banyak digunakan untuk masker memiliki performa lebih baik pada kerapatan benang dan dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam efisiensi penyaringan.

Dari sisi efisiensi filtrasi atau kemampuan menyaring partikel, masker hibrida (seperti katun-sutra, kapas-sifon, kapas-flanel) yakni lebih dari 80 persen (untuk partikel <300 nm) dan lebih dari 90 persen (untuk partikel> 300 nm).

Namun, perhatikan pemasangan masker yang tak tepat sehingga menimbulkan celah. Kondisi ini bisa menurunkan efisiensi penyaringan lebih dari 60 persen.

“Memakainya harus dari hidung sampai dagu. Kalau miring-miring, ya percuma,” tutur Fajri.

Baca Juga: Masker Alat Kesehatan Paling Penting Saat Ini

Lalu bagaimana dengan mengoleskan masker dengan minyak esensial seperti minyak kayu putih?

Fajri mengatakan belum menemukan bukti yang menyatakan pori-pori masker tidak akan berubah jika diberi minyak esensial.

“Kalau masker N95 tidak boleh basah, harus diganti. Rusak pori-porinya soalnya,” kata dia.

Baca Juga: Sempat Dipercaya Dapat Cegah Covid-19, Ini Dampak Minum Minyak Kayu Putih

Dari sisi kesehatan, laman Healthline menyebut kebanyakan minyak esensial dihirup baik karena aromanya atau kemampuannya sebagai efek terapi.

Bukalah botol minyak esensial dan tarik napas dalam-dalam beberapa kali. Tapi jangan biarkan minyak menyentuh kulit Anda.

Namun, ingatlah minyak esensial saat dioleskan ke kulit bisa saja menimbulkan efek samping termasuk alergi, iritasi kulit.

Menurut Mayo Clinic, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui adakah efek minyak ini pada anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan bagaimana minyak dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan perawatan lain. ***

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler