Karena itu Ridwan Kamil meminta masyarakat dan seluruh stakeholders untuk tetap menjaga tren penurunan kasus Covid-19 di Jabar. Caranya dengan meningkatkan kewaspadaan terutama di area transportasi jelang Idul Fitri 1442 H/2021.
Baca Juga: Jalur Puncak-Cianjur Lumpuh Akibat Longsor di Desa Ciloto
Upaya mutlak yang wajib dilakukan masyarakat agar tren penurunan kasus Covid-19 dipertahankan adalah dengan tidak pulang kampung saat Lebaran. Jika memaksa, tsunami Covid-19 di India sangat berpotensi terjadi di Indonesia bila warganya lengah dan mengendurkan kedisiplinan.
"Kami ingin tren (penurunan Covid-19) ini dijaga. Semoga dengan melakukan koordinasi hari ini khususnya kewaspadaan dan pelarangan mudik, tren yang baik ini bisa kita terus pertahankan," katanya.
Agar tidak terjadi kebocoran pemudik, Pemda Provinsi Jabar, pemkab dan pemkot se-Jawa Barat bersama TNI/Polri telah menyekat 120 titik di pintu-pintu masuk wilayah. Termasuk di jalur tikus yang menjadi incaran pemudik nakal.
Baca Juga: Diikuti Ratusan Jamaah, Begini Suasana Shalat Tarawih di RSDC Wisma Atlet Kemayoran
"120 titik kami sekat termasuk jalan tikus juga dijaga dan razia. Karena Jabar punya aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya. Bila mudik tetap dilakukan, yang paling rawan tertular Covid-19 adalah para lansia di kampung halaman," ujarnya.
Gubernur menuturkan, saat ini sosialisasi, edukasi, dan strategi komunikasi sedang dijalankan melalui berbagai saluran media untuk menanamkan kesadaran masyarakat tidak mudik Lebaran.
"Namun apabila sampai ada pemudik yang sampai lolos melewati sekat dan sampai ke kampung halamannya, saya minta posko RT, RW, kelurahan maupun desa memberlakukan karantina selama lima hari," kata Emil menekankan.
Baca Juga: Selamat, Ustadz Abdul Somad Resmi Nikahi Fatimah Azzahra