Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Garut Capai 32 Orang

- 25 November 2020, 20:30 WIB
Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita.
Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita. /HO-Diskominfo Garut/Antara/HO-Diskominfo Garut

PORTAL MAJALENGKA - Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut menyampaikan pasien positif yang meninggal dunia sejak darurat wabah Maret sampai November 2020 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebanyak 32 orang dari akumulasi terkonfirmasi positif sebanyak 1.550 orang.

"Konfirmasi positif 1.550 kasus, satu kasus isolasi mandiri, 468 kasus isolasi di rumah sakit, 1.049 kasus sembuh, dan 32 kasus meninggal," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita di Garut, Selasa seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Menyambut Gajian, Shopee Adakan Gratis Ongkir dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale

Ia menuturkan laporan terbaru pasien yang meninggal dunia pada Senin (23/11) yakni seorang perempuan usia 63 tahun warga Kecamatan Wanaraja, Garut, selanjutnya dimakamkan sesuai protokol kesehatan.

Hasil laporan tim gugus tugas sejak beberapa hari ke belakang dilaporkan setiap hari satu sampai tiga pasien positif COVID-19 meninggal dunia dengan kalangan usia di atas 50 tahun.

Yeni menyampaikan selain kasus meninggal dunia, ada juga pasien COVID-19 yang berhasil dinyatakan sembuh dengan jumlah lebih banyak daripada kasus meninggal.

Baca Juga: Dede Yusuf Minta Pemerintah Jangan PHP Lagi Seperti Nasib Guru PPPK 2019

"Kasus konfirmasi positif COVID-19 (terbaru) telah selesai pemantauan bertambah sebanyak 54 orang," katanya.

Ia menyampaikan wabah COVID-19 masih harus diwaspadai oleh semua elemen masyarakat di Garut karena di lapangan terus ditemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

Selama ini, lanjut dia, kluster wabah COVID-19 yang perlu diwaspadai yaitu kluster keluarga yang penularannya cukup cepat dari satu anggota ke anggota keluarga lainnya.

Baca Juga: Daerah Diminta Ajukan Formasi Guru yang Dibutuhkan untuk Seleksi 1 Juta Guru PPPK 2021

"Upaya pencegahan menjadi sangat penting dengan menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan di dalam keluarga itu sendiri," kata Yeni.

Ia menambahkan tim gugus tugas terus bergerak untuk menelusuri, melakukan tes usap dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dalam rangka mencegah dan memutus rantai penularan COVID-19.

Baca Juga: Selain Netralitas, TNI-Polri Harus Ikut Mengawasi Protokol Kesehatan pada Pilkada Serentak 2020

"Upaya pencegahan penularan virus bertujuan mengurangi risiko penularan, melalui tetap memakai masker, terapkan etika batuk dan bersin, cuci tangan, makan bergizi seimbang, istirahat yang cukup serta kelola stres," katanya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x