Bangun Pusat Diagnostik, RSUD dr Slamet Garut Anggarkan Rp55 Miliar

- 16 November 2020, 14:00 WIB
Pembangunan gedung pusat diagnostik RSUD dr Slamet di Kabupaten Garut, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Diskominfo Garut)
Pembangunan gedung pusat diagnostik RSUD dr Slamet di Kabupaten Garut, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Diskominfo Garut) /

PORTAL MAJALENGKA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut, Jawa Barat, membangun gedung pusat diagnostik senilai Rp55 miliar yang menjadi pusat rujukan bagi rumah sakit wilayah Priangan Timur untuk memberikan pelayanan maksimal dalam mendeteksi penyakit secara canggih.

"Sehingga nanti masyarakat Garut ataupun masyarakat di Priangan Timur tidak perlu datang ke Bandung atau ke Jakarta untuk pemeriksaan tindakan-tindakan yang lebih canggih," kata Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut Willy Indrawillis melalui siaran pers di Garut, Minggu seperti dikutip Portal Majalengka dari ANTARA.

Baca Juga: Lonjakan Covid-19 di Musim Liburan Butuh Solusi Mendasar

Ia menuturkan gedung pusat diagnostik itu sudah memasuki tahap pertama pembangunan yang berlokasi di depan RSUD dr Slamet Garut Jalan Rumah Sakit, Kecamatan Tarogong Kidul.

Gedung yang ditargetkan selesai 2023 itu, kata dia, selain sebagai pusat diagnostik yang
dilengkapi peralatan canggih, juga akan ada tempat parkir di bawah gedung, dan ruang rawat inap yang nyaman.

"Itu nanti ada pusat diagnostik yang canggih-canggih, basemennya ada parkir, lantai dua dan tiga rawat inap sama gedung diagnostik," katanya.

Baca Juga: Depresi Usai Dirawat Berhari-hari, Pasien Loncat dari Lantai 6 Rumah Sakit

Ia menyampaikan gedung pusat diagnostik itu akan ada beberapa pelayanan yang selama ini tidak ada di RSUD dr Slamet Garut seperti pemasangan ring jantung dan sebagainya.

"Pusat diagnostik di situ, kayak misalkan pasang ring jantung, itu nanti di sini, gak usah ke Bandung (ibu kota Provinsi Jabar) lagi," katanya.

Ia menambahkan gedung itu tidak hanya menjadi pusat diagnostik, tapi akan menjadi pusat pengembangan ilmu, penelitian, dan pendidikan terkait bidang kesehatan.

Baca Juga: Menhub Budi Karya: Presiden RI Joko Widodo Menginginkan di Kota-kota Besar Harus Ada Angkutan Massal

"Jadi ke depannya yang datang ke kami tidak hanya untuk berobat, tetapi kami ingin menjadi pusat pengembangan ilmu, pusat penelitian, pusat pendidikan, dan juga kita ingin menjadi pusat rujukan," katanya

Ia berharap pembangunan gedung pusat diagnostik itu mendapat dukungan semua pihak, terutama dukungan anggaran dari pemerintah daerah, provinsi, dan pusat.

Baca Juga: Wow! Lidi Indonesia Tembus pasar Ekspor India Hingga 50 Ton

"Alhamdulillah tahun depan kita dapat APBD, karena gedung depan itu empat tahap, tahap satu dari pusat anggarannya, tahun depan dari APBD, nah dua tahap lagi kita sedang mencari," kata Willy.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x