DCS Jabar Terbanyak, Tapi Jangan Dikira Mudah Raih Suara Pemilih, Begini Kata Pengamat

22 Agustus 2023, 10:03 WIB
Logo KPU dan Kotak Suara Pemilu 2024 /Foto: Dok/Kemenlu RI/kemlu.go.id

PORTAL MAJALENGKA - Jawa Barat (Jabar) merupakan salah satu wilayah yang memiliki jumlah suara pemilih terbanyak. Dan sesuai dengan ketentuan undang-undang, wilayah ini memiliki jumlah caleg atau kursi yang banyak pula.

Karena itu tidak heran Jabar menjadi wilayah penyumbang daftar calon sementara (DCS) terbanyak untuk legislatif baik DPR maupun DPD RI di Indonesia.

Terkait dengan banyaknya jumlah DCS di Jabar ini, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin memberikan analisisnya.

Baca Juga: POLUSI UDARA JAKARTA Kian Meningkat, Waspadai Ragam Penyakit Serius Mengancam

Menurutnya, fenomena itu karena jumlah pemilihnya besar sehingga jumlah DCSnya atau kursinya banyak sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Menurut Ujang, banyaknya jumlah DCS di Jabar bukan berarti akan memberi kesempatan luas bagi mereka untuk meraih suara dengan mudah.

Ujang menambahkan Justru hal itu malah kebalikannya suara pemilih bakal sulit diraih maksimal. Ujang beralasan bahwa semakin banyak DCS semakin banyak pula suara atau pilihan coblosan dari masyarakat.

Baca Juga: KETUM REPDEM: Budiman Sudjatmiko Mestinya Sadar Diri dan Malu, Kader Banteng Tulen Harus Tegak Lurus

"Saya melihat DCS banyak ya karena pemilihnya banyak. Jadi, untuk menang di Jabar bagi calegnya itu agak berat, tak ada yang mudah setiap daerah pemilihan apalagi di Jabar," kata dia.

Ia menegaskan bahwa dengan jumlah pemilih yang banyak Jawa Barat menjadi sorotan nasional, elit partai politik di Jakarta melihat Jabar menjadi zona pertarungan khusus.

Bagaimanapun Jabar memiliki suara terbanyak di atas Jawa Timur di urutan kedua sementara Jawa Tengah berada di posisi tiga. Karenanya Jawa Barat bisa menjadi lumbung suara bagi partai politik.

Baca Juga: SEDERET NAMA-NAMA ARTIS Warnai Daftar Caleg Sementara 2024, Siapa Saja Mereka? Simak di Sini

Ujang menggaris bawahi bahwa jumlah DCS di Jabar yang banyak tak ada korelasinya dengan tingkat kemudahan merah suara pemilih, Jabar justru sangat berat ditaklukkan.

Dalam penilaian Ujang yang paling enak malahan dapil-dapil yang jumlah pemilihnya sedikit dan juga jumlah calegnya sedikit.

Ia juga menyarankan sudah semestinya parpol mampu menampilkan caleg-caleg di Jabar khususnya harus yang berkualitas, bagus, dan mempunyai uang.

Baca Juga: KUALITAS UDARA Jakarta Terburuk di Dunia, Ada Kategori Berbahaya Versi IQ Air pada 20 Agustus 2023

Disinggung mengenai tingkat intelektual masyarakat Jabar yang masih rendah, Ujang membenarkan masih banyak masyarakat dengan pendidikan rendah terutama yang tinggal di desa.

Lebih lanjut Ujang menjelaskan, sosialisasi yang perlu dilakukan caleg justru akan lebih sulit menghadapi masyarakat dengan intelektual yang rendah.

Dalam hal ini caleg harus kerja ekstra menjelaskan misalnya cara mencoblos di kertas suara karena tidak ada foto yang ditampilkan, cuma ada nomor urut dan nama. Di samping itu tentu masih banyak masalah lainnya.

Baca Juga: Di RAPBN 2024 Dana Desa Meningkat Rp 80 Triliun, Ekonom: Naik Boleh tapi Harus Ada Pengawasan Ketat

Ujang juga memberikan tanggapan berkenaan dengan banyak suara anggota legislatif asal Jabar yang suaranya nyaris tidak terdengar di parlemen.

Menurut analisanya, fenomena itu ada kemungkinan suara anggota legislatif asal Jabar lebih patuh arahan partainya dibanding kehendak rakyat di dapilnya.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler