DIDUGA KASUS SUBANG AKIBAT Berebut Yayasan dan Uang Ratusan Juta, Begini Tanggapan Para Saksi

4 April 2022, 08:36 WIB
Petugas melakukan olah TKP di rumah korban pembunuhan kasus Subang. Keluarga korban tunggu realisasi janji Kapolda Jabar. /Dokumen Polda Jabar/

PORTAL MAJALENGKA - Belum usai pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, kini mulai ramai tentang Yayasan.

Pada akhir tahun 2021, Yosef dan Yoris saling berebut kepemilikan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Dimana saat ini Yoris Raja Amarullah atau dikenal Yoris Subang sebagai ketua dari yayasan tersebut.

Baca Juga: Air Wudhu Tertelan Bisa Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Buya Yahya

Sementara Yosef sebagai pendiri Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Yosef mengatakan bahwa ditangan Yoris yayasan tidak jalan.

Sementata Yoris merasa ada yang tidak beres soal dirinya akan didepak sebagai ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Justru sebaliknya Yoris menjalankan yayasan yang jadi obyek perkara pembunuhan adalah kantor yayasan, yang terbunuh pengurus yayasan. Tuti Suhartini itu bendahara dan Amel sekertaris yayasan.

Baca Juga: TERUNGKAP KASUS SUBANG Ternyata Para Saksi Dibayar, Begini Penjelasan Kades Indra Zaenal

Namun seiring dengan berjalannya waktu, dugaan masalah domestik meleset lalu motifnya berkembang makin meluas.

Termasuk ada dugaan motif yang terkait dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional, dimana kedua korban duduk sebagai pengurus.

Anjas di Thailand, seorang dosen merangkap Youtuber yang sejak awal terus mencermati kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, pada kanal YouTube Anjas di Thailand, menduga motif uang yang dimaksud di kasus Subang ini terkait dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Anjas mengatakan, jejak digital dari sejumlah media soal keuangan yayasan, tim penyidik sudah minta bukti-bukti printout dari rekening koran  milik almarhum Amel.

Baca Juga: Menelan Air Ludah Apakah Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan, Begini Kata Buya Yahya

Untuk urusan keuangan di yayasan, meski Tuti Suhartini menjabat sebagai bendahara, namun untuk urusan operasional keuangan Amel yang menjalankannya.

“Apakah ada transaksi yang aneh atau mencurigakan, tapi tidak dipaparkan seperti apa. Apa karena ada data krusial sehingga polisi tidak mengemukakan ke media, atau bagi yang kontra ada transaksi yang mencuirigakan yang tidak masuk akal tapi tidak dilaporkan,” ujar Anjas.

Berbicara soal Yayasan Bina Prestasi Nasional milik keluarga Yosef (termasuk Tuti, Amel dan Yoris), beberapa waktu lalu sempat heboh bahwa ada saksi bernama Wahyu yang tidak kembali saat diperiksa di Polres Subang.

Konon Wahyu yang menjabat sebagai Kepala Sekolah di Yayasan Bina Prestasi Nasional, hingga kini belum juga diketahui ada dimana dirinya sekarang.

Baca Juga: Tiga Menu Buka Puasa Ramadhan 1443 H, Ayam Saus Tiram, Bakwan Goreng, dan Kolak

Sebelumnya, Fredy Sudaryanto dalam kanal YouTube Fredy Sudaryanto Sport yang diunggah 8 Januari 2022 dengan judul 'Pa Rohman Hidayat M3ncurig4i Wahyu Kurnia…..Ada apa?' pernah membahas keberadaan Wahyu.

Menurut Fredy Sudaryanto,  Heri Susanto rekannya sesama youtuber pernah mendatangi Wahyu ke rumahnya. Namun Wahyu tidak ada di rumah sedang keluar dan hingga saat ini sulit untuk dihubungi.

“Saya sudah kontek beberapa orang di dekat rumah beliau, yang mengenal Wahyu, dan memang di iyakan bahwa Wahyu tidak ada di tempat (di rumah). Bahkan keberadaan Wahyu yang sulit ditemui ini menjadi hal yang dipertanyakan", kata Fredy Sudaryanto.

Ada  yang menduga, Wahyu kemungkinan mengetahui aliran dana Yayasan dan juga uang dana Bansos senilai Rp 230 juta yang belum cair.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Sahur, Inilah Beberapa Manfaatnya Buat Kesehatan

Untuk menelusuri lebih jauh soal uang Rp 230 juta itu, Youtuber Fredy Sudaryanto dalam analisanya yang ditayangkan di Kanal YouTube Fredy Sudaryanto Sport  dengan judul "Wahyu Kurnia itu Baik dan Bijaksana ... Kata Danu" diunggah 10 Januari 2022 menjelaskan bahwa dana Bansos memiliki masa tenggang, sehingga jika tidak diurus maka dana Bansos tersebut akan dikembalikan.

Heri Susanto dalam Kanal YouTube nya mengungkapkan bahwa Yoris tidak mengetahui alasannya kenapa didepak dari Yayasan.

Yoris ingin menuntaskan dulu kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sampai tersangka ditangkap.

Sebelumnya akan ada dugaan pengambilalihan ini menyusul terbengkalainya yayasan karena terdampak kasus pembunuhan  ibu dan anak yang menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. 

Baca Juga: Menyantap Sahur Sebaiknya di Akhir Waktu, Berikut Penjelasannya

Yoris dengan cepat bergerak bersama kuasa hukumnya setelah mengetahui yayasan Bina Prestasi Nasional yang dipimpinnya akan diambilalih sang ayah, Yosef Hidayat. 

Yoris mengaku akan melawan terhadap keputusan yang membuat ia di depak dari Yayasan. Yoris tetap akan mempertahankan untuk tetap menjadi ketua yayasan.

Jika kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang selesai, ia memastikan yayasan berjalan seperti biasa.

Yoris pun mengaku tidak bisa beraktivitas karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut adalah kantor yayasan dan juga korbannya, Tuti Suhartini sebagai bendara yayasan begitu juga Amalia Mustika Ratu sebagai sekertaris yayasan.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 2 Ramadhan 1443 H, 4 April 2022 Wilayah Bandung Raya

Hingga saat ini Yayasan Bina Prestasi Nasional masih belum jalan maksimal secara operasional.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pun terlambat karena masalah administrasi.

Begitupun kantor belum berjalan secara operasional karena masih proses penyelesaian kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang merupakan  pengurus Yayasan, Tuti Suhartini itu bendahara dan Amel sekertaris.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Anjas di Thailand YouTube Heri Susanto

Tags

Terkini

Terpopuler