Network
PORTAL MAJALENGKA - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia Pahala Nugraha Mansury menyampaikan bahwa saat ini warga Palestina sangat membutuhkan pasokan obat dan alat-alat kesehatan.
Hal itu juga mengingat sejumlah rumah sakit di Gaza hancur dikarenakan serangan Israel. Sehingga pasokan obat dan alat kesehatan yang ada juga tidak mencukupi banyaknya warga Palestina akibat luka-luka.
"Sehingga menurut informasi yang kita peroleh, bantuan yang paling dibutuhkan yaitu obat-obatan dan juga alat kesehatan agar (petugas medis) bisa melakukan pengobatan dan menghadapi permasalahan dengan cepat," jelas Wamenlu di Jakarta, pada Senin, 20 November 2023, seperti dikutip dari Antara.
Hal itu disampaikan olehnya saat menghadiri pelepasan bantuan Indonesia untuk Palestina, yang bertempat di Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, hari ini.
Maka dari itu, pada pengiriman bantuan kemanusiaan tahap 2 untuk Palestina ini, Indonesia mengirimkan beberapa bantuan. Bantuan itu berupa obat-obatan, perlengkapan rumah sakit, dan makanan dengan jumlah 21 ton, yang bersumber dari masyarakat dan pemerintah Indonesia.
"Bantuan ini, menurut UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina), merupakan bantuan yang betul-betul dibutuhkan (warga Gaza), terutama terkait alat kesehatan," lanjut Wamenlu.
Baca Juga: Jangan Sembarang Konsumsi Antibiotik, Berikut Penyebab Negatifnya
Pendistribusian bantuan kemanusiaan ke Palestina kali ini bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Mesir yang merupakan salah satu lembaga untuk menyalurkan bantuan internasional secara langsung ke Gaza melalui perbatasan Rafah.
Wamenlu juga menjelaskan jika Bulan Sabit Merah Mesir ini bekerja sama langsung dengan UNRWA. Sehingga dipastikan bahwa bantuan kemanusiaan ini akan tersalurkan kepada warga Gaza, Palestina, melalui beberapa titik di Gaza.
Hingga saat ini pemerintah Indonesia terus memfasilitasi pengumpulan dana dan bantuan lainnya dari masyarakat Indonesia. Pemerintah juga telah bekerja sama dengan lembaga Internasional yang bertugas di daerah Gaza yang terkepung.
Baca Juga: Marah Bisa Bawa Petaka, Inilah Tips Mengendalikan Emosi dalam Rumah Tangga Menurut Buya Yahya
Oleh karena itu pemerintah melalui kementerian Luar Negeri tidak membatasi jumlah pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina.***
