Network
PORTAL MAJALENGKA - Perang senjata antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih terus berlangsung.
Ukraina yang kalah persenjataan dari Rusia terus meminta bantuan dari negara-negara lain termasuk Indonesia.
Dilansir Portal Majalengka dari akun resmi Presiden Jokowi @jokowi, ia menegaskan Indonesia tidak akan mengirimkan bantuan senjata kepada negara lain.
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Sampaikan Kabar Baik: 9 WNI Berhasil Dievakuasi dari Chernihiv Ukraina
Berikut pernyataan lengkap Presiden Jokowi yang dituliskan pada akun Instagram resminya, @jokowi.
"Jokowi Rabu 27 April, pukul tiga sore, saya berkomunikasi melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dari Presiden Zelenskyy, saya memperoleh
informasi mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina.
Baca Juga: Vladimir Putin Dicopot dari Federasi Judo Internasional Menyusul Kebijakannya Menyerang Ukraina
Selain itu, ada berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia.
Saya menegaskan bahwa konstitusi dan
prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain.
Namun saya menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan," tulis Jokowi.
Baca Juga: Meme Lucu Mudik Lebaran 2022: Wong Tuwo Ngelus Dodo Amergo Anake Mulih Gowo Rondo, Berikut Artinya
Presiden Jokowi juga berharap agar perang segera berakhir dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan.
"Saya mengundang Presiden Zelensky untuk hadir dalam KTT G20.
Tadi malam, Kamis 28 April, saya juga
melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Hasil Sesi FP1 Moto3 Spanyol 2022: Mario Aji Belum Tampil Mengesankan, Deniz Oncu Tercepat
Presiden Putin juga memberikan update mengenai situasi di Ukraina. Termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Saya kembali tekankan pentingnya perang
segera diakhiri dengan damai dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut.
Presiden Putin juga menyatakan kesediaannya untuk menghadiri undangan KTT G20.
Baca Juga: H-3 Lebaran, Kawasan Nagreg Terjadi Kepadatan Arus Mudik sejak Sore hingga Malam
Begitulah sebagai pemegang mandat Presiden G20 tahun 2022, Indonesia ingin menyatukan G20, jangan sampai ada perpecahan.
Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia" tulis Presiden Jokowi pada akun Instagramnya, Jumat 29 April 2022.***
