Abu Ubayd Al Bakri, Ilmuan Ahli Bumi yang Terbesar pada Abad XI

8 Agustus 2022, 09:30 WIB
Ilmuan Muslim yang berperan dalam ilmu pengetahuan. Abu Ubayd Al Bakri, Ilmuan Ahli Bumi yang Terbesar pada Abad XI /tangkapan layar youtube/@kontenjempolanindonesia/

PORTAL MAJALENGKA - Ia memiliki nama lengkap Abu Ubaid Abdullah bin Aziz bin Muhammad bin Ayyub Al Bakri.

Mengenai detail kehidupannya hanya sedikit sekali yang dapat diungkap, para sejarawan hanya menuliskan bahwa ia wafat pada tahun 1094 M. Dan ada pula yang menyebutkan bahwa ia adalah berkebangsaan Muslim-Hispano.

Abu Ubaid sendiri merupakan seorang murid dari beberapa tokoh terkemuka, salah satunya ialah Abu Marwan bin Hayyan, seorang yang ahli dalam bidang tarikh (sejarah).

Baca Juga: JAMA'AH MEMBLUDAK, Habib Luthfi bin Yahya Baiat Thoriqoh As Sadziliyah di Pesantren Kiai Umar, Majalengka

Dalam waktu yang singkat, naman Abu Ubayd langsung melejit sebagai seorang penulis yang masyhur.

Sampai pada akhirnya ia menyaksikan sendiri intervensi politik dan militer dari Al-Murabitun di Spanyol serta keruntuhan "Muluk Al-Tawaif", pada masa itu karya-karyanya telah rampung.

Kemudian Abu Ubayd menetap di Kordoba yang keadaannya telah dipulihkan oleh sultan Yusuf bin Tasyfin sebagai ibukota Andalusia. Di kota inilah kemudian Abu Ubayd meninggal dunia pada bulan Syawal 487 H./Oktober-November 1094 M.

Baca Juga: PESAN PENTING Habib Luthfi Bin Yahya untuk Prabowo Subianto, Gus Dur: Orang Paling Ikhlas itu Prabowo

Keluasan wawasan serta keilmuan Abu Ubayd dapat dinilai dari penguasaannya terhadap berbagai macam cabang ilmu pengetahuan. Ia terutama dikenal sebagai geografer, di samping sebagai seorang botani, ahli filologi dan teolog, serta seorang penyair.

Diantara karya-karyanya ialah "kitab Al-Masalik wa Al-Mamalik" (buku tentang jalan-jalan dan daerah-daerah), "Kitab Mu'jam Masata'jama" (kamus tentang geografi kuno), dan juga buku tentang tanaman dan pohon-pohon Andalusia.

Dalam "Kitab al-Masalik wa Al-Mamalik" yang merupakan karya utama Abu Ubayd ini terdiri dari beberapa jilid secara terpisah membahas satu tema pokok.

Baca Juga: Sekeluarga Asal Brebes dalam Satu Mobil Tewas Tertabrak KA Argo Cheribon Usai Hadiri Haul Buntet Pesantren

Hanya saja tidak semua diterbitkan. Jilid pengatarnya terbagi dalam: geografi Muslim dan Non Muslim. Karena itulah sebagian besar belum diterbitkan dalam bentuk buku yang utuh.

Tapi, bagian yang amat penting, yakni menyakut Muslim Barat, telah lama diketahui dan lewat penerbitan dan penerjemahan bahasa Prancis oleh Mac Guckin de Slane (Algiers 1857 dan 1910 M).

Di beberapa tahun sebelumnya, yakni pada tahun 1831 M, Quatremere telah menerbitkan sebuah terjemahan singkat di Paris. Diantara bagian yang diterjemahkan antara lain ialah yang banyak hubungannya dengan Andalus.

Baca Juga: 10 Dukun Sakti Menantang Habib Luthfi bin Yahya Wali Allah

Sementara itu, karyanya yang lain yang berjudul "Kitab An-Nabat", merupakan karya di dalam bidang Botani yang pokok-pokok masalahnya disusun secara alfabetis. Di dalamnya termuat sejumlah seri naskah-naskah Andalusia tentang Botani secara deskriptif.

Abu Ubayd juga menulis sebuah deskripsi singkat mengenai Afrika Utara, ketika itu ia berada ditempat pembuangannya di Kordoba, atau Seville.

Tak hanga infirmasi langsung yang diberikan kepadanya oleh mereka yang datang dari Ifrikiyyah dan Maghribi, dan juga banyak karya-karya penulis yang pernah meneliti daerah yang sama.

Baca Juga: Mengenal Sosok Yaqut Al-Hamawi, Penulis Ensiklopedi Geografi

Sumber utamanya ialah yang sudah kerap kali ia sebutkan dalam setiap karyanya yaitu "Al-Masalik wa Al-Mamalik" karya Muhammad bin Yusuf Al-Warrak yang membahas tentang geografi daerah Ifrikiyya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku 125 Ilmuan Muslim Pengukir Sejarah

Tags

Terkini

Terpopuler