Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Meninggal, Sempat Kritis setelah Ditembak saat Kampanye Pemilihan

8 Juli 2022, 20:24 WIB
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Meninggal, Sempat Kritis setelah Ditembak saat Kampanye Pemilihan /IG @shinzoabe

PORTAL MAJALENGKA - Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe meninggal dunia setelah ditembak saat menyampaikan pidato kampanye di Kota Nara pada Jumat, 8 Juli 2022.

Sebelum Shinzo Abe meninggal dunia, sempat kritis dan tak sadarkan diri ketika dilarikan ke rumah sakit usai ditembak.

Shinzo Abe meninggal dunia setelah beberapa jam mendapat penanganan medis di rumah sakit. Namun, nyawanya tak bisa terselamatkan.

Baca Juga: Keramat KH Dimyati Rois, Minum Air Laut Sampai Habis hingga Uang Keluar dari Buku

Dilansir dari The Japan Times, peristiwa penembakan itu terjadi sekitar pukul 11:30 waktu setempat. Saat itu Abe sedang kampanye untuk pemilihan Majelis Tinggi hari Minggu, 10 Juli 2022.

Perdana Menteri Fumio Kishida sebelumnya menggambarkan Abe dalam "kondisi serius."

Abe tidak sadarkan diri ketika dia dilarikan ke rumah sakit dan mengalami pendarahan dari dada.

Baca Juga: Petuah Syekh Abdul Qodir Jaelani untuk Kebahagiaan Hidup, 10 Hal ini Jadi Kunci

"Itu adalah tindakan biadab dan tercela yang terjadi selama kampanye pemilihan, dasar demokrasi," kata Kishida kepada wartawan.

"Itu adalah tindakan yang tidak bisa dimaafkan," tegasnya lagi.

Kishida memerintahkan para menteri yang berkampanye di luar Tokyo untuk segera kembali ke ibu kota. Ia juga akan mengadakan pertemuan Kabinet Jumat malam.

Baca Juga: PERJANJIAN SABDO PALON Antara Syekh Subakir dan Ki Semar: Orang Jawa Tidak Boleh Jadi Orang Arab

Video yang beredar dari peristiwa itu menunjukkan, dua tembakan dilepaskan. Abe lantas terjatuh di tanah dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Abe mengalami cedera di sisi kanan lehernya akibat tembakan dan mengalami pendarahan internal di sisi kiri dadanya, menurut Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana.

Mantan perdana menteri diangkut melalui helikopter medis ke Rumah Sakit Universitas Medis Nara di kota Kashihara, selatan Nara tengah, menurut NHK, yang mengutip pejabat ambulans.

Baca Juga: Keramat Mbah Said Gedongan, Taklukkan Kereta Api Belanda Demi Kemaslahatan Santri

Saat ini polisi setempat sudah menangkap tersangka penembakan Shinzo Abe yang sedang memberikan pidato di depan Stasiun Yamato Saidaiji.

Pria itu ditangkap karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan, dan pistolnya disita. Polisi mengidentifikasi pria itu sebagai Tetsuya Yamagami, seorang warga kota Nara berusia 41 tahun.

Pejabat pemerintah mengatakan bahwa tersangka telah menjadi perwira Pasukan Bela Diri Maritim selama tiga tahun hingga sekitar tahun 2005.

Baca Juga: Keramat Wali: KH Abbas Buntet Cirebon Ubah Tasbih dan Pasir Jadi Bom Saat Peperangan di Surabaya

Yamagami mengaku kepada penyelidik bahwa dia "memiliki keluhan" dengan mantan perdana menteri dan berniat untuk membunuhnya.

Pistol yang digunakan dalam serangan itu tampaknya senapan rakitan. Seperti dalam rekaman media menunjukkan sebuah objek dengan apa yang tampak seperti dua barel terbungkus pita hitam tergeletak di tanah setelah serangan itu.

Siswa sekolah menengah yang menyaksikan penembakan itu mengatakan kepada NHK bahwa seorang pria datang dari belakang dan melepaskan dua tembakan.

Baca Juga: Keramat Wali: KH Abbas Buntet Mampu Menuju Surabaya dalam Sekejap Hentakan Kaki

“Tembakan pertama terdengar seperti bazoka mainan, dan pria itu kemudian mundur setelah yang pertama,” kata seorang siswa.

"Setelah penyerang melepaskan tembakan kedua, sejumlah besar asap putih muncul," tambahnya.

Orang-orang di Jepang menyatakan keterkejutannya atas penggunaan senjata dalam serangan itu, yang jarang terjadi di negara itu.

Baca Juga: RAJA PARA WALI Syekh Abdul Qodir Jaelani Diberi Bentuk Tanda Lahir Khusus, Banyak Keramat Sejak Dilahirkan

Karena Jepang dikenal memiliki salah satu undang-undang pengendalian senjata yang paling ketat di dunia.

Kensaku Kimura, seorang pekerja kantoran Tokyo berusia 40-an, mengatakan, terkejut dengan peristiwa penembakan itu.

Ia bahkan menyamakan persitiwa itu dengan serentetan penembakan massal baru-baru ini di AS.

Baca Juga: Kementan Gandeng Camat Seluruh Indonesia Tanggulangi Penyebaran PMK

“Sangat gila bahwa Jepang terpengaruh dengan cara ini, terutama dalam kaitannya dengan salah satu orang paling berpengaruh di dunia. bangsa," ucapnya.

Takeru Minakuchi, seorang pekerja kantoran di Tokyo yang pernah tinggal di AS, hampir tidak percaya.

“Setelah tinggal di AS selama dua dekade, adalah nyata untuk menyaksikan upaya pembunuhan yang ditayangkan di TV siang hari Jepang,” katanya.

Baca Juga: Pertama dari Empat Turnamen Terakhir, Rinov-Pitha Melaju ke Semifinal Malaysia Masters 2022

“Saya gugup tentang konsekuensi dari insiden ini untuk politik kawasan (Asia-Pasifik) (dan sekitarnya), tetapi lebih lagi tentang pelanggaran lebih lanjut atas kebebasan pribadi kita atas nama keselamatan publik,” tuturnya.***

Editor: Husain Ali

Sumber: The Japan Times

Tags

Terkini

Terpopuler