Network
PORTAL MAJALENGKA - KH Abbas Buntet merupakan wali Allah dan ulama Nusantara penggerak Nahdlatul Ulama, sosok pejuang yang mencintai tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia.
KH Abbas Buntet menggembleng santri agar semangat memperjuangkan agama dan negara. Bahkan Pesantren Buntet Cirebon juga menjadi markas latihan Laskar Hizbullah, Sabilillah dan Pasukan PETA.
Kyai Abbas Buntet juga membentuk dua regu Laskar Santri yang dinamakan Asybal dan Athfal.
Baca Juga: Karomah Wali: Sekali Tiup, Bakiak KH Abbas Buntet Mampu Menjadi Pesawat Tempur
Dikisahkan dalam pertempuran 10 November 1945 Kiai Abbas menggenggam pasir yang ditaburkan ke arah musuh, dan aksi tersebut membuat musuh kocar-kacir karena seakan-akan pasir yang ditaburkan menjadi meriam dan bom yang menghancurkan.
Sebelum pertempuran ini Kyai Abbas juga ikut andil dalam keputusan Resolusi Jihad, yang merupakan keputusan para kyai dalam rapat Nahdlatul Ulama di Bubutan, Surabaya, 21-22 Oktober 1945.
Beberapa kyai diantaranya Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, Kyai Wahab Hasbullah, Kyai Bisri Syamsuri, Kyai Abbas Buntet, Kyai Wahid Hasyim dan beberapa kyai lainnya berkumpul dalam sebuah majelis untuk membahas penyerbuan tentara NICA.
Baca Juga: Keramat Mbah Abbas Pesantren Buntet Cucu Sunan Gunung Jati, Mengubah Kacang Hijau Jadi Tentara
Fatwa jihad yang dikeluarakan Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari akhirnya menjadi catatan sejarah sebagai pengobar semangat kaum santri untuk berjuang mempertahankan negeri.
