Dianggap Lakukan Spionase, 12 Diplomat Rusia untuk PBB Diusir Keluar Amerika Serikat

1 Maret 2022, 21:05 WIB
Diplomat Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy merupakan satu dari 12 diplomat yang diusir keluar Amerika karena dituduh spionase. /Twitter @Dpol_un

PORTAL MAJALENGKA -  Pemerintah Amerika Serikat mengusir 12 diplomat Rusia karena dianggap melakukan spionase.

Pengusiran 12 diplomat Rusia dari Amerika Serikat atas tuduhan spionase, merupakan respons dari Paman Sam atas invasi negeri beruang merah ke Ukraina beberapa hari ini.

“Amerika Serikat telah memberi tahu misi Rusia bahwa kami sedang memulai proses pengusiran 12 diplomat Rusia yang menyalahgunakan hak tinggal mereka di Amerika Serikat dengan terlibat dalam kegiatan spionase yang merugikan keamanan nasional kami,” kata Juru Bicara Amerika Serikat di PBB,  Olivia Dalton melalui cuitan di akun twitternya.

“Kami mengambil tindakan ini sesuai dengan kesepakatan kantor pusat. Tindakan hari ini telah dilakukan selama beberapa bulan,” sambung Olivia.

Baca Juga: Rusia Mendapat Sanksi Ekonomi, Nilai Mata Uang Rubel Anjlok

Sebelumnya, wakil duta besar AS untuk PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa diplomat Rusia diminta untuk pergi karena kegiatan mereka tidak sesuai dengan tanggung jawab dan kewajiban mereka sebagai diplomat.

Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian pengusiran oleh Washington dan Moskow terhadap diplomat masing-masing dari kedua ibu kota.

Kamis 24 Februari 2022, Amerika Serikat juga mengumumkan bahwa mereka juga telah mengusir dua orang diplomat Rusia di kedutaan di Washington.

Keputusan itu sebagai tanggapan atas sikap Rusia yang memerintahkan agar Wakil Kepala Perwakilan Amerika Serikat Bart Gorman keluar dari Moskow.

Baca Juga: Ini yang Harus Diketahui Soal Spesifikasi Mobil Balap Formula E

Kedua belah pihak saling menuduh, karena menempatkan diplomatnya yang sudah lama tinggal di masing-masing negara tersebut sebagai mata-mata.

Namun pengusiran dua diplomat Rusia sebelumnya, oleh pejabat Amerika Serikat dijelaskan tidak ada kaitannya dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Pengusiran 12 diplomat Rusia yang bertugas di PBB oleh pemerintah Amerika Serikat, dibenarkan oleh Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia.

Dalam konferensi persnya, Vassily Nebenzia mengatakan para pejabat Amerika Serikat telah mengirimkan surat yang menyebutkan bahwa 12 diplomat Rusia telah dinyatakan persona non grata dan harus meninggalkan negara itu pada 7 Maret.

Baca Juga: Imbas Perang Rusia vs Ukraina, Pemilik Chelsea Undur Diri

“Otoritas AS telah melakukan tindakan permusuhan lain terhadap misi Rusia di PBB, sangat melanggar komitmen perjanjian negara tuan rumah yang mereka lakukan,” kata Nebenzia yang dikutip dari Russian Today, Selasa 1 Maret 2022.

Kepada sejumlah wartawan internasional, Nebenzia menyebutkan bahwa dia tidak tahu alasannya 12 diplomat Rusia untuk PBB diusir dari Amerika Serikat.

“Ini adalah berita sedih dan sebuah demonstrasi yang lain atas ketidakhormatan terhadap perjanjian negara tuan rumah,” tandasnya.

Sementara di hadapan Dewa PBB, Vassily Nebenzia berdalih upaya mereka pergi ke Donbass bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, dan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas delapan tahun genosida dan kekejaman.

Baca Juga: Persaingan Rider MotoGP Dimulai, Berikut Jadwal Lengkap dan Link Streaming MotoGP 2022 di Sirkuit Losail Qatar

Bahkan, Vasily Nebenzia mengatakan kepada Majelis Umum PBB selama sesi yang menyerukan untuk mengecam invasi ke Ukraina. Militer Rusia melancarkan serangan terhadap tetangganya pada Kamis pekan lalu.

“Pendudukan Ukraina bukan bagian dari rencana kami. Tujuan dari operasi khusus ini adalah untuk melindungi orang-orang, yang telah menjadi sasaran pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun terakhir. Inilah mengapa perlu demiliterisasi dan de-nazifikasi Ukraina,” kata Nebenzia.

Sebagai salah satu contoh “kejahatan mengerikan” yang dilakukan oleh pemerintah di Kiev, utusan Rusia itu mengutip pembunuhan orang-orang yang memprotes kudeta yang didukung AS di Kiev ketika 40 orang dibakar hidup-hidup di gedung di Odessa.

Baca Juga: UPDATE 1 Syaban 1443 Hijriyah dan Malam Nisfu Syaban, Berikut Keutamaan dan Jatuh Tanggal Masehinya

“Moskow berusaha untuk mengadili siapa saja yang melakukan kekejaman seperti itu, termasuk warga negara Rusia,” kata Nebenzia.

“Rusia membela diri dari rezim yang “bercita-cita untuk mendapatkan akses ke senjata nuklir,” tambah utusan PBB, mencatat pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tentang hal itu pada Konferensi Keamanan Munich pada 18 Februari. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: RT.com Alarabiya.net

Tags

Terkini

Terpopuler