PORTAL MAJALENGKA - Rusia akhirnya mendapatkan sanksi ekonomi dari negara-negara barat.
Sanksi ekonomi yang diberikan oleh negara barat berupa paket sanksi ekonomi besar-besaran untuk menghukum Rusia dan Vladimir Putin atas invasinya ke Ukraina.
Sanksi ekonomi tersebut menargetkan sektor keuangan Rusia dan bank-bank utamanya, dengan memotong mereka dari pasar modal di Barat.
Sementara, sanksi lainnya berfokus pada individu atau pengusaha yang dekat dengan lingkaran istana Kremlin, serta industri besar di sektor energi dan teknologi.
Baca Juga: Rusia dan Ukraina Perang, Harga Gas, Minyak Mentah hingga Gandum Naik
Hasil dari sanksi ini telah menyebabkan gejolak ekonomi di Rusia, sehingga menyebabkan kepanikan di antara orang-orang biasa.
Sebuah sumber Express.co.uk di Rusia melaporkan ada antrian di toko-toko, karena pengecer harus terus mengubah harga karena runtuhnya rubel.
“Teman saya mengatakan dia tidak dapat memperbarui kontrak kerjanya hari ini, uang yang dia tabung sekarang tidak ada artinya dan semua orang panik,” ujar sumber tersebut.
Sanksi tersebut menyebabkan mata uang nasional Rusia yakni Rubel nilainya turun. Rubel awalnya merosot 30 persen pada hari Senin 28 Februari 2022, dan turun kembali hingga turun 20 persen.