"Makanya polisi berjaga di depan masjid. Coba lihat videonya, posisi membelakangi masjid, karena anggota kami melakukan penjagaan agar tidak terjadi benturan antara pihak pro dan kontra. Framing di media kan kita menyerbu masjid, nggak ada itu. Tidak ada kejadian pengepungan masjid," jelasnya.
Dia juga meluruskan, bahwa ada aparat kepolisian yang melakukan penculikan kepada warga yang kontra dengan penculikan juga tidaklah benar. Luthfi menerangkan, salah satu warga Wadas itu diamankan karena diduga melakukan tindakan profokasi.
Baca Juga: Ingin Nonton MotoGP Mandalika Secara Langsung? Simak Aturan dan Syarat Berikut
"Tidak ada penculikan, kita amankan yang bersangkutan dan kita periksa. Istrinya juga tahu. Tapi diframing bahwa diculik. Tidak, warga itu hanya kami periksa dan yang bersangkutan mengakui. Dia punya akun untuk menyebarkan provokasi. Hasil pemeriksaan ada," ucapnya.
Luthfi mengaku, semua kegiatan pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian di Desa Wadas sudah sesuai SOP.
"Kami bertindak sesuai SOP dalam memfasilitasi BPN untuk kegiatan pengukuran di Desa Wadas," pungkasnya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Mengungkap Kepribadian dalam Dirimu yang Tersembunyi
Sementara, mengutip dari akun Instagram @wadas_melawan aktivitas pengukuran lahan oleh BPN masih berlangsung. Sejumlah aparat keamanan pun masih berada di Desa Wadas untuk mendampingi petugas BPN.
Sementara, warga yang pada Selasa 8 Februari 2022 diamankan oleh aparat kepolisian masih berada di Polres Purworejo.
"Ketika puluhan warga masih di tahan di polres, hari ini aparat melanggengkan aksinya bersama dengan tim pengukur melakukan pengukuran alas-alas Wadas," tulis akun @wadas_melawan.