PORTAL MAJALENGKA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara terbuka meminta maaf terkait peristiwa pengepungan sekelompok warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah oleh aparat keamanan.
"Saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan masyarakat Wadas. Karena kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman," kata Ganjar Pranowo saat menggelar presconference di Mapolres Purworejo, Rabu 9 Februari 2022.
Sebagai kepala daerah, Ganjar Pronowo bertanggung jawab atas segala persoalan tersebut. Ia juga meminta kepada aparat keamanan, khususnya Polda Jateng untuk membebaskan puluhan warga Desa Wadas yang telah diamankan.
"Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo, khususnya Wadas. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ucapnya.
Dia menegaskan segala proses panjang terkait pembangunan bendungan Bener ini sudah ditempuh. Selama proses berlangsung, ruang dialog dibuka lebar bagi masyarakat, khususnya mereka yang masih menolak.
"Beberapa kali kami mengajak Komnas HAM, karena Komnas HAM menjadi institusi netral untuk menjembatani. Kami minta mereka yang setuju dan belum setuju dihadirkan, tapi kemarin saat dialukan dialog, pihak yang belum setuju tidak hadir," ungkapnya.
Gubernur Jawa Tengah ini sebenarnya sudah menunggu-nunggu adanya dialog antar pihak. Sehingga, ada transparansi dalam penyampaian pendapat bisa dibuka lebar pada semua pihak.