Gunung Merapi Kembali Erupsi Pagi Tadi 16 Agustus 2021, Dua Desa Tertutup Hujan Abu

16 Agustus 2021, 17:24 WIB
Gunung Merapi erupsi pada Senin pagi 16 Agustus 2021. / Dok. BPPTKG

PORTAL MAJALENGKA - Gunung Merapi kembali erupsi dengan mengeluarkan hujan abu pagi tadi sekitar pukul 05.53 WIB pada Senin 16 Agustus 2021.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat hujan abu itu pada seismogram dengan amplitudo 66 mm, durasi 289 detik, dan tinggi kolom 600 meter dari puncak.

BPPTKG juga menyebutkan hujan abu itu meluncur sejauh 3.500 meter ke arah barat daya.

Baca Juga: Merapi Batuk Lagi, Keluarkan 3 Kali Lava Pijar Sejauh 1.200 Meter Hari Ini

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Bambang Sinungharjo menyebutkan, akibat dari hujan abu itu setidaknya ada dua desa di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali pada pagi tertutupi abu.

Adapun dua desa yang terdampak dari hujan abu akibat erupsi Merapi di antaranya Desa Tlogolele dan Klakah di Kecamatan Selo, Boyolali, Jateng.

Bambang membeberkan bahwa hujan abu tersebut mulai turun pada pukul 06.00 WIB di Desa Tlogolele.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Luncurkan 10 kali Lava Pijar ke Arah Barat Daya, BPPTKG: Status Masih Siaga

Terlebih di dua dukuh, yaitu Dukuh Tlogomulyo dan Tlogolele, kata dia, mengalami kondisi hujan abu yang cukup tebal.

Sedangkan hujan abu yang ringan cukup terasa di Desa Klakah, tepatnya di Dukuh Klakah Duwur dan Klakah Ngisor.

"Berdasarkan informasi dari masyarakat, telah terjadi hujan abu akibat awan panas guguran Merapi," kata Bambang, dikutip Portal Majalengka dari Antara pada Senin 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Genung Merapi Muntahkan 11 Kali Lava Pijar Ke Arah Barat Daya

"Dari laporan yang tercatat oleh Pusdalops BPBD, hujan abu terjadi di beberapa wilayah kawasan rawan bencana (KRB) 3 Gunung Merapi dan sekitarnya," tambahnya.

Akibat hujan abu yang menimpa dua desa itu, pihak BPBD langsung memberikan 10.000 masker kepada masyarakat.

Terlebih pihaknya juga dengan cepat langsung membersihkan beberapa jalan yang terdampak dari hujan abu.

Baca Juga: Waspada, Gunung Merapi Muntahkan Guguran Lava dan Awan Panas, BPPTKG: Level Siaga

Selain itu, Kepala Desa Tlogolele Ngadi menyampaikan akibat hujan abu dari guguran lava pijar membuat beberapa aktivitas warga mulai terganggu. Terutama beberapa ternak mengalami kesusahan mencari makanannya.

Pasalnya, banyak tanaman yang menjadi pakan hewan ternak tertutupi oleh abu dari guguran lava pijar.

"Akibat hujan abu di Desa Tlogolele ini, berdampak mengganggu aktivitas warga terutama mencari makan ternak harus ke daerah bawah yang tidak terkena abu Merapi," ucapnya.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler