Hebatnya Abu Nawas Menangkap Matahari, Dihadiahi Emas Batangan dari Raja Harun Al Rasyid

7 September 2022, 23:46 WIB
Hebatnya Abu Nawas Menangkap Matahari, Dihadiahi Emas Batangan dari Raja Harun Al Rasyid /Youtube/humorofficial

PORTAL MAJALENGKA - Kisah kecerdasan dan kecerdikan Abu Nawas seakan tidak ada habisnya. Selalu segar karena dibumbui humor sesuai tingkahnya yang jenaka.

Abu Nawas merupakan pujangga Arab yang masyhur. Lahir di Ahwaz, Persia atau Iran pada 756 M dan wafat pada 814 M di Baghdad, Irak.

Sosok penyair yang cerdas dan cerdik menjadikan Abu Nawas banyak akal dalam menghadapi persoalan.

Baca Juga: Abu Nawas Sukses Ajari Keledai Membaca, Dapat Hadiah Sekantung Dinar dari Raja Harun Al Rasyid

Berikut kisah Abu Nawas menangkap matahari. Saat itu, sang wali sufi kembali dapat tantangan untuk menangkap matahari dari Raja Harun Al Rasyid.

Tokoh sufi yang bernama lengkap Abu Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami ini akan dapatkan hadiah emas batangan dari Raja Harun Al Rasyid bila mampu menangkap matahari.

Saat itu cuaca sangat panas karena teriknya matahari. Para penduduk Baghdad merasa panasnya matahari saat itu melebihi dari terik sebelumnya.

Baca Juga: Habib Luthfi bin Yahya Diberi Cincin Keramat oleh Nabi Muhammad SAW Melalui Sosok Misterius

Raja Harun Al Rasyid pun memanggil Abu Nawas. Sang raja memintanya untuk menyelesaikan masalah suhu panas yang sedang tinggi.

"Abu Nawas beberapa hari ini saya banyak pengaduan dari rakyatku yang mengeluh dengan panasnya terik matahari. Katanya panasnya kali ini tidak seperti biasanya, hal inilah yang membuat mereka tak kuat berlama-lama bekerja di ladang," tutur baginda raja.

"Lalu menurut Paduka sendiri apa solusinya?," tanya Abu Nawas.

Baca Juga: Siap-siap Dana BSU 2022 Segera Cair, Kemnaker Sudah Terima 5 Juta Data Calon Penerima

"Saya ada ide, bagaimana kalau matahari ditangkap saja dan orang yang pantas mengerjakan itu adalah kamu," ujar Harun Al Rasyid.

Mendengar perintah Raja Harun Al Rasyid, Abu Nawas tertunduk lemas.

"Apa tidak ada cara lain Paduka Raja, misalnya mereka diliburkan dulu di ladang," kata Abu Nawas mengusulkan.

Baca Juga: Selesai Demo, GMNI, HMI, dan PMII Cirebon Ikut Bagikan Sembako Bersama Polresta Cirebon

"Tidak bisa Abu Nawas. Kalau mereka berlibur berladang, mereka mau makan apa? Jalan satu-satunya adalah matahari harus ditangkap," jawab baginda raja.

Abu Nawas hanya terdiam. "Mana mungkin matahari bisa ditangkap, pekerjaan mustahil," ujaranya membatin.

"Kamu pulang dulu Abu Nawas dan besok kamu harus kembali ke sini untuk menangkap matahari. Kalau kamu tidak bisa melakukannya kamu akan menerima hukuman," kata Raja Harun Al Rasyid.

Baca Juga: 5 Penyebab Warna Ikan Tetra Pudar, Berikut Cara Mengatasinya

Setibanya di rumah, Abu Nawas terus memikirkan cara agar dirinya dapat lepas dari hukuman sang baginda raja. Ia pun terus berpikir hingga tengah malam.

"Lebih baik aku sholat Isya dulu nanti aku malah ketiduran," pikir Abu Nawas.

Abu Nawas pun lalu menuju kolam untuk mengambil air wudhu. Saat Ia hendak mengambil air bayangan dirinya ada dalam air tersebut. Dari situlah akhirnya Abu Nawas mendapatkan ide untuk menjalankan perintah Sang raja.

Baca Juga: PERSIB BANDUNG MAKIN SANGAR, Datangkan Manuel Perez Cascallana Jadi Asisten Pelatih Luis Milla

Keesokan harinya dengan wajah ceria Abu Nawas pergi ke istana menghadap baginda aja.

"Abu Nawas apakah kamu sudah siap menangkap matahari?," tanya Baginda Raja.

"Saya sudah siap Baginda, tapi saya minta disediakan peralatan untuk menangkapnya," jawab Abu Nawas.

Baca Juga: BSU Akan Segera Disalurkan, Kemnaker Telah Terima Data Calon Penerima Tahun 2022

"Apa yang kau butuhkan katakan padaku," jawab Baginda Raja.

"Saya minta ember yang berisi air dan juga kantong besar yang tidak bocor," pinta Abu Nawas.

Setelah peralatan dipersiapkan Abu Nawas mengajak salah satu menteri ke tengah lapangan.

Baca Juga: WAKTU yang Istimewa untuk Lantunkan Doa Menurut Gus Bahaya

"Kamu lihat kan matahari itu," kata Abu Nawas sambil menunjuk bayangan matahari yang berada didalam ember berisi air tersebut.

"Sekarang akan aku masukkan ke dalam kantong ini," ucap Abu Nawas sambil memasukkan air yang berada didalam ember.

Kemudian, menteri menghadap pada Sang Raja untuk melaporkan kebenaran pekerjaan yang sudah dilakukan Abu Nawas. Sang Raja tentu belum percaya sebab panas matahari masih terasa menyengat.

Baca Juga: Dara Arafah Kena Musibah, Brankasnya Dicuri ART yang Kabarnya Seorang Penjahat

"Baiklah sekarang perintahkan pada Abu Nawas untuk membungkus matahari itu dan bawakan padaku," kata Raja Harun Al-Rasyid pada menterinya.

Abu Nawas lalu menghampiri Raja Harun Al-Rasyid dengan membawa kantong berisi air.

"Paduka yang mulia mataharinya sudah aku bungkus dalam kantong ini," tutur Abu Nawas.

Baca Juga: 3 Langkah Praktis Progress Performa Ikan Channa Asiatika Red Spot (RS), Hasil Tembus Final Maksimal

"Coba kamu lihat keluar mataharinya masih ada dan aku juga masih merasakan panasnya," ucap Raja Harun Al-Rasyid.

"Benar yang Mulia tapi sesungguhnya itu matahari kedua timpal Abu Nawas.

"Yang benar saja kamu hanya ada satu matahari di dunia ini," sahut Harun Al Rasyid.

Baca Juga: 10 Jenis Ikan Tetra Cantik Berserta Keterangan Penting Bekal Panduan Pemeliharaan

"Paduka Raja memang benar jadi ketika matahari berhasil saya tangkap dunia menjadi gelap gulita, lalu Allah langsung menggantikannya dengan matahari yang baru," ujar Abu Nawas.

Baginda Raja kemudian memastikan isi kantong besar tersebut berisi matahari atau bukan. Ia pun membuka kantong tersebut dan ternyata isinya hanya air.

"Mana mataharinya? Abu Nawas kamu jangan mengerjai saya," ucap Harun Al Rasyid.

Baca Juga: Kisah Kekejaman PKI Terhadap Kiai Tartibi Klaten

"Baginda Raja membukanya jangan di dalam ruangan karena matahari paling tidak suka dengan ruangan tertutup pasti dia tidak akan menampakan dirinya," jawab Abu Nawas beralasan.

"Maksudnya bagaimana Abu Nawas?, tanya Raja Harun Al Rasyid.

"Matahari hanya mau menampakan dirinya kalau dia melihat ada saudaranya di atas," ujar Abu Nawas.

Baca Juga: Benteng Kokoh Bernama Van Der Wijk 

Lalu Abu Nawas mengajak Baginda Raja ke tengah lapangan dengan membawa kantong yang berisi air itu.

"Nih saya buka kantongnya Bagindau, tuh kan ada mataharinya," tutur Abu Nawas sambil menunjukkan kepada Baginda Raja.

Baginda Raja hanya bisa geleng-geleng kepala dengan kecerdikan Abu Nawas.

Baca Juga: Menolak Lupa, Menapaki Sejarah Kebumen dan Jalan Daendels

Demikian kisah kecerdasan Abu Nawas yang mampu melaksanakan perintah Rajanya walaupun tantangan itu sangat sulit.***

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube Al Fathan

Tags

Terkini

Terpopuler