PORTAL MAJALENGKA - Abu Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami atau yang lebih dikenal Abu Nawas merupakan penyair masyhur.
Karya-karya puisi Abu Nawas mudah ditemui. Tapi yang paling populer dan menggetarkan berjudul Al I'tiraf, sebuah pengampunan dosa.
Selain sebagai penyair, Abu Nawas merupakan sosok yang cerdik dan jenaka.
Baca Juga: ANEH! Abu Nawas Memberi Upah untuk Pencuri Barang Belanjaannya, Ini Alasannya
Improvisasi Abu Nawas karena kecerdikannya kerap kali mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mudah.
Terdapat sebuah kisah menarik terkait kecerdasan dan kecerdikan Abu Nawas. Pada suatu hari, ia sedang berjalan-jalan santai dan terdapat kerumunan massa.
Karena penasaran, Abu Nawas bertanya kepada seorang kawan yang berjumpa di tengah jalan.
Baca Juga: Catat! Ini Nomor Layanan Pengaduan Bantuan Sosial 2022 dari Kemensos
"Ada kerumunan apa di sana?," tanya Abu Nawas.
"Pertunjukan keliling yang melibatkan monyet ajaib," kata kawannya.
"Apa maksudmu dengan monyet ajaib?," kata Abu Nawas ingin tahu.
Baca Juga: BBM Naik, Buruh Lakukan Demo Besar-besaran di Senayan Besok 6 September 2022
"Monyet yang bisa mengerti bahasa manusia. Dan yang lebih menakjubkan lagi adalah monyet itu hanya mau tunduk kepada pemiliknya saja," jelas kawan Abu Nawas menambahkan.
Abu Nawas semakin tertarik untuk menyaksikan kecerdikan dan keajaiban binatang itu. Karena begitu banyak penonton yang menyaksikan pertunjukan tersebut.
Sang pemilik monyet pun dengan bangga menawarkan hadiah yang cukup besar bagi siapa saja yang sanggup membuat monyet itu mengangguk-angguk.
Baca Juga: Menteri Risma Kunjungi Balita Korban Kekerasan, Ibunya Akan Diberikan Pekerjaan
Tidak heran bila banyak di antara para penonton mencoba beragam cara untuk membuat monyet itu mengangguk-angguk tetapi sia-sia. Monyet itu tetap menggeleng-gelengkan kepala.
Melihat kegigihan monyet itu Abu Nawas semakin penasaran. Hingga ia pun maju untuk mencoba setelah berhadapan dengan binatang itu.
"Tahukah Engkau siapa aku?," tanya Abu Nawas keoada monyet. Namun, monyet itu menggeleng.
Baca Juga: JASAD UTUH PECINTA SHOLAWAT Diungkap Habib Luthfi bin Yahya
"Apakah engkau tidak takut kepadaku?," tanya Abu Nawas lagi. Namun monyet itu tetap menggeleng.
"Apakah engkau takut kepada Tuhanmu?," tanya Abu Nawas memancing monyet itu.
"Bila Engkau tetap diam, maka akan aku laporkan kepada Tuanmu," lanjut Abu Nawas mulai mengancam.
Baca Juga: JASAD UTUH PECINTA SHOLAWAT Diungkap Habib Luthfi bin Yahya
Akhirnya dengan rasa terpaksa monyet itu mengangguk-angguk. Atas keberhasilan Abu Nawas membuat monyet itu mengangguk-angguk, maka ia mendapat hadiah berupa uang yang banyak.
Pemilik monyet itu bukan main marahnya. Ia memukuli binatang yang malang itu karena merasa malu.
Keesokan harinya ia ingin menebus kekalahannya kali ini ia melatih monyetnya mengangguk-angguk.
Baca Juga: SEJARAH INDONESIA, Inilah Cikal Bakal PKI, Awalnya Bukan Berpaham Komunis
Bahkan ia mengancam akan menghukum berat monyetnya bila sampai bisa dipancing penonton mengangguk-angguk terutama oleh Abu Nawas. Tidak peduli apa pun pertanyaan yang diajukan.
Saat-saat yang dinantikan tiba kini para penonton yang ingin mencoba harus sanggup membuat monyet itu menggeleng-geleng kepala.
Seperti sebelumnya, banyak para penonton yang tidak mampu memaksa monyet itu menggeleng-gelengkan kepala.
Baca Juga: Strategi Politik PKI yang Jitu Untuk Gaet Suara, Masih Banyak Digunakan Sampai Saat Ini
Setelah Abu Nawas maju dan mengulang pertanyaan yang sama kepada monyet.
"Tahukah Engkau siapa aku?," kata Abu Nawas kepada monyet. Monyet itu mengangguk.
"Apakah engkau tidak takut kepadaku?," tanya Abu Nawas lagi. Monyet itu tetap menganggguk.
"Apakah engkau tidak takut kepada Tuanmu?," pancing Abu Nawas monyet itu tetap mengangguk.
Baca Juga: ANEH! Abu Nawas Memberi Upah untuk Pencuri Barang Belanjaannya, Ini Alasannya
Karena binatang itu lebih takut terhadap ancaman tuannya, daripada ancaman Abu Nawas. Akhirnya Abu Nawas mengeluarkan bungkusan kecil berisi balsam panas.
"Tahukah Engkau apa guna balsam ini?," monyet itu tetap mengangguk.
"Baiklah bolehkah aku gosokkanmu dengan balsem?," monyet itu tetap mengangguk.
Baca Juga: Seorang Dukun Sakti Menantang Habib Lutfi bin Yahya, Ini yang Terjadi!
Lalu Abu Nawas menggosok selangkangan binatang monyet itu. Tentu saja monyet itu merasa agak kepanasan dan mulai panik.
Kemudian Abu Nawas mengeluarkan bungkusan yang cukup besar. Bungkusan itu juga berisi balsam.
"Maukah Engkau bila balsam ini kuhabiskan untuk menggosok selangkanganmu," kata Abu Nawas mulai mengancam.
Baca Juga: Habib Luthfi Bin Yahya Menjelaskan Sejarah Singkat Walisongo
Monyet itu mulai ketakutan. Rupanya monyet lupa ancaman tuannya. Sehingga monyet terpaksa menggeleng-gelengkan kepala sambil mundur beberapa langkah.
Dengan kecerdikan dan akalnya yang licin, Abu Nawas pun mampu memenangkan kecerdikan monyet yang dianggap cerdik itu.
Demikian kisah kecerdikan dan kecerdasan Abu Nawas yang tidak ada duanya.***