PORTAL MAJALENGKA – Fokus pemerintah pusak dan daerah khususnya pengalokasian anggaran saat ini lebih kepada penanganan penyebaran Covid-19.
Meski demikian, pemerintah menghadapi berbagai kendala dan dilema terkait kondisi perekonomian yang masuk dalam masa resesi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan berbagai dilema yang dialami pemerintah dalam mengambil kebijakan di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Baca Juga: Sri Mulyani : Optimalkan Sisa APBN dan APBD Rp1.200 Triliun
Situasi luar biasa dan tidak pasti menurut Sri Mulyani, tetap mengharuskan pemerintah hadir. Namun pertanyaannya hadir seperti apa dan hal itu yang menjadi dilema yang harus diatasi dan dihadapi.
“Tidak ada situasi yang ideal,” kata Sri Mulyani dalam acara Anti Corupption Summit-4 2020 di Jakarta, Rabu 18 November 2020.
Sri Mulyani menyebutkan dilema pertama adalah mengenai keputusan pemerintah untuk mengandalkan dan memilih, antara data historis atau data proyeksi dalam membuat sebuah kebijakan.
Baca Juga: Indonesia Diambang Defisit, Sri Mulyani Mengaku Terpaksa Hutang ke Negara Lain
Data historis menurutnya tentu membantu tapi kalau tahu dampak Covid-19 memukul ekonomi dan keuangan.