Warganet Protes Rencana Sembako Kena Pajak, PPN 12 Persen Ramai di Twitter

- 10 Juni 2021, 13:34 WIB
Pedagang melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 9 Juni 2021. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sedang mengkaji pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) pada sembako yang tertuang dalam draft RUU Perubahan Kelima Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/doc.
Pedagang melayani pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 9 Juni 2021. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sedang mengkaji pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) pada sembako yang tertuang dalam draft RUU Perubahan Kelima Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/doc. /Antara Foto/Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO

Akun yang sama menyertakan tautan berupa komen akun lain lagi yang memasang tanda tagar #SekalianAjaKentutDipajakin

Di bawahnya terdapat akun lain lagi yang menulis, "Bagaimana pemerintah menerjemahkan Pancasila (terutama sila ke-5) dlm kebijakan perpajakan? Barang mewah :PPnBM untuk mobil 0 persen. Kebutuhan dasar (sembako, pendidikan, kesehatan): PPN 12 persen. Jadi "basic needs" dipajaki, tetapi obsesi thd "luxury goods" difasilitasi.

Baca Juga: Soal Pasal Penghinaan Presiden, Jokowi: Terserah

Akun yang mengatasnamakan salah satu partai, menulis, "Logika Pemerintah Terbalik. PPN Dinaikkan, Tapi Pajak Barang Mewah Dihilangkan. PKS kritik dan tolak wacana Pemerintah naikkan PPN 12 persen," sambil menyebut nama salah seorang pimpinan MPR RI.

Sebelumnya, anggota DPR RI Mufti Anam mengingatkan, rencana pemerintah mengenakan PPN 12 persen pada sembako akan memukul balik pemulihan ekonomi Indonesia yang perlahan kian membaik.

Menurutnya, jika pemerintah memaksakan kebijakan PPN 12 persen ke sembako, maka harga barang naik. Inflasi pun terjadi dan kembali menekan daya beli warga yang semula digencet pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 10 Juni 2021 untuk Aquarius: Teman Dekat akan Ungkap Perasaan, Libra dan Scorpio: Masa Rumit

"Kalau daya beli warga minim, ekonomi tidak akan bergerak," kata politisi PDI Perjuangan yang juga anggota Badan Anggaran DPR RI itu.

"Intinya, kalau harga pangan naik, maka angka kemiskinan akan naik," lanjut Mufti Anam.

Dia menganjurkan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani lebih kratif mencari sumber pendanaan di tengah pandemi Covid-19, tapi jangan sembako dikenai PPN 12 persen. ***

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah