Beri Pelatihan Pengolahan Makanan, Kemensos Siapkan Pusat Kuliner yang Dikelola Pemulung di Bekasi

- 28 Januari 2021, 08:00 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini menerima data desa presisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Hal ini sebagai bagian dari upaya Kementerian Sosial meningkatkan akurasi data kemiskinan dengan melibatkan partisipasi masyarakat, utamanya dari Perguruan Tinggi.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menerima data desa presisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Hal ini sebagai bagian dari upaya Kementerian Sosial meningkatkan akurasi data kemiskinan dengan melibatkan partisipasi masyarakat, utamanya dari Perguruan Tinggi. /Doc. Humas Kemensos/

PORTAL MAJALENGKA-Kementerian Sosial memberikan fasilitas berupa pelatihan pengolahan makanan dengan tujuan agar penerima manfaat bisa membuka sentra produksi dan kuliner yang diikuti oleh 30 peserta. Para peserta dilatih oleh sembilan orang instruktur dari Surabaya Hotel School.

Nantinya hasil dari pelatihan kepada penerima manfaat ini adalah sebagai bekal  bagi pemulung yang sementara ini tinggal di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi membangun Sentra produksi dan kuliner yang terdiri dari tiga jenis, yaitu rumah makan, pujasera dan cafe.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, BPBD Klaten Imbau Warga KRB III Segera Turun

"Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi Penerima Manfaat supaya pandai atau pintar mengolah makanan secara baik dan benar, sehingga mereka nantinya akan mempunyai bekal dan ilmu yang cukup untuk membuat usaha kuliner secara mandiri," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam rilis di Jakarta, Rabu.

Pelatihan yang diberikan kepada penerima manfaat tersebut dilaksanakan pada 26 hingga 31 Januari 2021 di Gedung Serba Guna Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi.

Baca Juga: Termasuk Daerah Rawan Bencana, Komisi VIII DPR RI Kunjungan Kerja ke Majalengka

Sentra produksi dan kuliner yang akan dibangun terdiri dari tiga jenis, yaitu rumah makan, pujasera dan cafe. Pusat kuliner ini akan menjadi tempat makan baik bagi pegawai Kemensos maupun masyarakat umum.

Kemensos berharap warga terlantar bisa mandiri, merubah cara berfikir, merubah perilaku melalui Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang dikembangkan di Balai.

Baca Juga: Desakan Penerapan 'Lockdown' di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo: Tidak Semudah Itu

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x