PORTAL MAJALENGKA-Pertumbuhan ekonomi Indonesia Melebihi Ekspektasi. Pengamat pasar modal dari Finvesol Consulting, Fendi Susiyanto menilai UU Cipta Kerja membawa dampak positif pada pasar modal.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai tren penguatan atau bullish sejak awal November setelah UU Cipta Kerja disahkan. Menguatnya indeks merupakan respons dari UU itu. Investor sangat optimistis," kata Fendi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Senin, dilansir dari Antara.
Dia juga mengatakan dampak UU Cipta Kerja tukar Rupiah sudah dapat menguat hingga ke level Rp14.000 per dolar Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: DPR Kutuk Keras Pelecehan Lagu Indonesia Raya
"Rupiah juga sudah bagus meski ditolong rendahnya suku bunga dan melemahnya dolar AS karena kebijakan Presiden AS Joe Biden tidak ketat lagi," ujarnya.
Fendi menilai ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia kondisinya lebih baik jika dibandingkan dengan negara lainya seperti Filiphina, Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja dan lainnya.
"Kalau kita melihat, pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh melebihi ekspektasi. Di tengah pandemi sekalipun real instrumennya itu, menjadi sangat atraktif bahkan kalau kita melihat sangat menarik jika dibandingan dengan negara-negara lain. Lebih bagus, jadi fokus ke depan yakni pertumbuhan ekonomi," kata Founder & CEO, Finvesol Consulting tersebut.
Baca Juga: Lebih dari 1,9 Juta Keluarga Terdampak COVID-19 di Jabar Terima Bansos Tahap IV