Antisipasi Kenaikan Harga Beras di Akhir Tahun

- 5 Desember 2020, 06:15 WIB
Pekerja menimbang beras di gudang Bulog. Pengamat meminta pemerintah mengantisipasi potensi kenaikan harga beras di akhir tahun
Pekerja menimbang beras di gudang Bulog. Pengamat meminta pemerintah mengantisipasi potensi kenaikan harga beras di akhir tahun /ANTARA/Asep Fathulrahman/ANTARA

PORTAL MAJALENGKA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama November 2020, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani turun 1,93 persen.

Rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan turun sebesar 1,00 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Ada penurunan yang tajam untuk GKP secara month to month yaitu sebesar 1,93 persen dibandingkan gabah kering giling (GKG) yang sebesar 1,74 persen,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto.

Baca Juga: Stok Beras di Kabupaten Lebak Cukup Untuk 15 Bulan

Menurut Setianto, tren penurunan harga gabah terjadi karena sejumlah alasan diantaranya pasokan yang masih terjaga karena sejumlah wilayah masih musim panen.

“Curah hujan juga tinggi sehingga berdampak ke kualitas gabah dan membuat turun harga. Ini yang barangkali menyebabkan harga gabah turun,” katanya.

Selama November 2020, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.722 per kilogram atau turun 1,93 persen.

Sementara di tingkat penggilingan Rp4.815 per kg atau turun 2,29 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Stok Beras Sampai Akhir Tahun 7 Juta Ton

Halaman:

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah