Harga Cabai Mahal, Mendag Bikin Teknologi Penyimpanan di Brebes

12 Januari 2021, 03:00 WIB
Harga cabai rawit merah saat ini tengah meroket /Kemendag.go.id

PORTAL MAJALENGKA - Pemerintah tengah merampungkan teknologi penyimpanan bahan pokok, salah satunya cabai di Brebes, Jawa Tengah. Teknologi itu untuk mengatasi harga cabai mahal.

Berdasarkan pantauan harga di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Senin, 11 Januari 2021, rata-rata harga cabai rawit nasional mencapai Rp78.250/kg.

Harga cabai mahal terjadi di sejumlah provinsi. Seperti Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat, bahkan mencapai Rp110.000-Rp111.650/kg.

Baca Juga: Dari 5 Calon Kapolri Mengerucut ke Satu Nama Kuat Ini

"Saya ingatkan memang sampai hari ini belum ada satu teknologi yang bisa diterapkan pemerintah," kata Mendag Muhammad Lutfi dalam konferensi pers secara virtual, Senin dilansir dari Antara.

"Karena Indonesia maunya cabai merah dan segar. Cabai itu mungkin hanya bisa bertahan 30 hari. Ketika paceklik harganya tinggi, ketika panen harga turun jatuh," sambungnya.

Mendag menilai bahwa dalam satu tahun setidaknya harga cabai mengalami lonjakan enam kali. Sementara harga jatuh saat panen enam kali.

Baca Juga: Tok! MUI Keluarkan Fatwa Halal Vaksin Sinovac

Hal itu karena sampai saat ini belum ada teknologi penyimpanan yang mutakhir pada saat panen raya. Kemudian untuk dijual kembali pada saat harga berpotensi melonjak.

Oleh karenanya Kemendag saat ini tengah merampungkan sistem pendingin atau Control Atmosphere System di Brebes, Jawa Tengah. Dengan teknologi tersebut, bahan pokok bisa bertahan 7-12 bulan.

"Kita lagi coba terutama di Brebes dengan sistem pendingin. Kita sedang kerjakan mudah-mudahan pada kesempatan pertama bisa digalakkan, terutama di sentra-sentra cabai di Boyolali, Jawa Timur," kata Mendag Lutfi.

Baca Juga: Jari Masih Bagus, Tim DVI Identifikasi Korban Sriwijaya Air Atas Nama Okky Bisma

Sebelumnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi memastikan bahwa kondisi harga cabai yang tinggi saat ini akan berangsur pulih di minggu ketiga.

Kepastian tersebut disebut Agung setelah pemerintah melakukan kontak konfirmasi dengan para petani di sejumlah sentra produksi.

"Minggu ketiga bulan ini harga cabai kembali normal. Yang jelas sampai akhir Desember kemarin produksi kita memang agak sedikit berkurang dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Tapi Januari kita sudah kembali normal," kata Agung.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler