Perilaku Pemimpin Islam; Sebuah Cermin

- 9 September 2020, 09:59 WIB
Dr H Masduki Duryat MPdI
Dr H Masduki Duryat MPdI /

Umar juga tak pernah melampaui batas dalam menggunakan barang milik rakyat ketika dia harus menyewanya.

Ringkasnya, Umar Abdul Aziz adalah sosok pemimpin lurus (adil) yang tidak semaunya menggunakan tenaga kaum lemah. Ia tidak duduk terlena di atas tahta singgasana.

Baca Juga: Tuntut Permintaan Maaf, Trump Sebut Biden “Bodoh”

Umar Abdul Aziz adalah pemimpin yang sangat cepat mencairkan kebekuan rakyat dengan jalan arif dan memudahkan.

Pangkat dan kedudukannya tidak menjadikannya jadi penghalang untuk turun ke lapangan guna membantu dan menyelesaikan segala kesulitan yang dihadapi rakyat. “Permudahlah urusan umat manusia dan jangnlah kalian persulit,” sabda Nabi SAW.

Kisah di bawah ini, cukup menjadi cerminan bahwa Umar bin Abdul Aziz adalah pemimpin yang amanah, sederhana dan menempatkan sesuatu pada tempatnya (adil)—dikisahkan kembali dalam Republika.

Sebelum menjadi khalifah, Umar gemar memakai wangi-wangian dan pakain sutra. Namun, semenjak diangkat menjad khalifah, ia justru mengganti pakaiannya yang terbuat dari kain yang kasar. Perhiasan istrinya ia jual dan uangnya dimasukkan ke kas negara (baitul mal).

Baca Juga: Muncul Paguyuban yang Janjikan Uang dari Bank Swiss Resahkan Warga

Suatu hari, istrinya mendapat hadiah sebuah kalung dari seorang raja negara lain. Umar meminta istrinya memberikan kalung tersebut pada baitul mal. Istrinya menolak dengan alasan kalung itu hadiah untuknya.

“Kau diberi hadiah karena kau istri khalifah. Kalau seandainya kau bukan siapa-siapa, tentu kau tidak akan mendapatkannya,” ujar Umar mengingatkan istrinya.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x