Kisah Danghyang Tanah Jawa, Syekh Subakir dan Dua Ulama Khos

- 2 Agustus 2022, 22:28 WIB
Ilustrasi Foto Syekh Subakir. Kisah Danghyang Tanah Jawa, Syekh Subakir dan Dua Ulama Khos
Ilustrasi Foto Syekh Subakir. Kisah Danghyang Tanah Jawa, Syekh Subakir dan Dua Ulama Khos /Screenshot YouTube Aliqul Channel/

DALAM kitab-kitab babad disebutkan bahwa Sabdo Palon adalah abdi pamomongnya Raja Majapahit Prabu Brawijaya V. Tidak hanya itu, bahkan eksistensi Sabdo Palon sesungguhnya juga menjadi pamomong raja-raja Jawa sebelumnya.

Hanya saja secara eksplisit tidak tertulis dalam kitab-kitab sastra atau babad, tetapi kalau ditelusuri bisa dijumpai dalam dunia religi asli Jawa (Agama Budi, Kapitayan). Contoh uraian singkat di bawah bisa digunakan untuk memperkuat tesis di atas:

Pertama, kepercayaan adanya Danghyang (danyang) kekuatan dari roh leluhur yang dianggap mampu melindungi sekelompok masyarakat. Kepercayaan animism. Atau bisa juga sesungguhnya sebangsa makhluk halus (jin) yang hidupnya bisa ribuan tahun dengan demikian keberadaanya bisa lebih tua (dahulu) sebelum suatu wilayah dihuni manusia kemudian dipuja sebagai pelindung atau tuhan sesembahan.

Baca Juga: Ketajaman Firasat Gus Dur

Kedua, nama Sabdo Palon sesungguhnya dalam mitologi adalah nama lain dari Semar di dunia pewayangan yang oleh kepercayaan Jawa dianggap sebagai “Danghyang (danyang)-nya Tanah Jawa”.

Semar sendiri sebetulnya juga bisa dikatakan dewa dalam religi Jawa saudara tua dari Dewa Siwa (Betara Guru). Dewa Siwa dipuja dalam agama Hindu sebagai dewa penghancur atau pemberi kesaktian. Yang membedakan dengan Semar adalah Siwa (Betara Guru) dipuja sebagai dewa yang berada di kahyangan (atas langit, jin langit), sedangkan Semar hanya dianggap pamomong (abdi) raja-raja Jawa.

Namun demikian sesungguhnya Semar juga bisa dikatakan sebagai dewa yang “ngejo wantah” (menyamar di bumi) dan menguasai alam sunyaruri (roh-roh halus). Sehingga dengan demikian roh-roh halus lain (jin) di Jawa adalah anak keturunannya.

Baca Juga: Inilah Ajaran Sunan Gunung Jati Tentang Pentingnya Bertobat Kepada Allah

Tidak dipujanya Semar sebagaimana halnya dewa-dewa lain bisa juga lebih disebabkan sudah terikat sumpah setia kepada Resi Manumanasa yang pernah menolongnya sehingga berjanji akan menjadi abdinya sampai keturunan-keturunannya sebagaimana ditulis dalam Jangka Jayabaya:

Halaman:

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x