Jika ke Majalengka, Waspadai 7 Tipe Manusia Ini Ketika Bertemu di Lampu Merah

13 September 2020, 09:34 WIB
SEJUMLAH pengendara berhenti di perempatan lampu merah. /PRMN/ Egi Septiadi//

Yang namanya menunggu memang hal yang membosankan. Apalagi jika menunggu di lampu merah.

Hal tersebut pasti dirasakan para pengendara, khususnya motor. Terlebih jika lampu merah tersebut cukup lama.

Selain membosankan, menunggu memang membuat waktu terbuang.

Baca Juga: Belum Terima BLT Ketenagakerjaan, Pastikan Rekeningmu Masuk Dalam Daftar Penerima

Tetapi, jika Anda menilik lebih lanjut, ada beberapa tipe pengendara motor saat berada di lampu merah. Berikut ulasannya:

Lampu merah artinya berhenti, lampu hijau artinya jalan, lampu kuning artinya hati-hati. Makna-makna warna di Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas alias traffic light ini sudah jelas diketahui banyak orang.

Sayangnya, dalam keadaan berkendara dan kena lampu merah, tetap saja ada hal-hal yang bikin kepala geleng-geleng tak percaya.

Masih mending kalau cuma geleng-geleng, kadang malah sampai bikin kesel pangkat seratus!

Baca Juga: PSBB Lanjutan Fokus Pengetatan Pembatasan

1. Klakson Sebelum Hijau

Zaman sekarang, lampu lalu lintas telah dilengkapi dengan timer hitungan mundur sampai kembali menunjukkan lampu hijau.

Tapi masalahnya, saat angka belum benar-benar menunjukkan angka 0, beberapa pengendara dengan brutalnya menekan klakson keras-keras.

Baca Juga: Revisi UU Pilkada Antisipasi Bom Waktu Covid-19

Bayangkan! Baruuuuuu aja angka menunjukkan detik ke-5, eh tahu-tahu orang di belakang nglakson keras banget, mengisyaratkan Anda untuk segera jalan.

Kesel nggak, sih? Apa coba maksudnya? Apakah dia belum mengerti bahwa warna merah pada lampu lalu lintas itu artinya berhenti? Atau, jangan-jangan, dia tertukar dengan makna warna merah pada bendera, yaitu berani? Gitu??? Hah???

Baca Juga: PSSI Adopsi Protokol Kesehatan Liga Jerman

2. Pacaran Berasa Lampu Merah Milik Berdua

Tipe ini mungkin diciptakan Tuhan untuk menguji keimanan para jomblo-jomblo di lampu merah.

Sambil menunggu lampu menjadi hijau, tipe ini mengumbar kemesraan dengan pasangan.

Entah dengan pegangan ynag semakin erat, obrolan-obrolan mesra hingga saling bercanda. Duh, kasian kalau ada jomblo disebelahnya.

Baca Juga: Tambah Usia, Kurangi Pedas

3. Berhenti di Zebra Cross

Di area lampu lalu lintas, jalan rayanya dihiasi dengan garis putih sebagai markah jalan yang menjadi penanda antara tempat berhentinya kendaraan bermotor dan area berhenti khusus untuk pengendara sepeda serta zebra cross.

Namun, ada saja sebagian pengendara adalah mereka-mereka yang nekat maju terus-menerus sampai melebihi garis dan masuk ke area zebra cross. 

Orang-orang ini nggak mikirin gimana kabarnya orang yang akan menyeberang jalan kalau lahannya dijarah.

Apakah itu berarti mereka harus nyeberang sambil nyelip-nyelip di antara bodi mobil dan asap knalpot motor?

Baca Juga: Ketua MPR : Tunda Pilkada atau Perketat Protokol Kesehatan

4. Naik ke Trotoar

Hampir sama dengan poin nomor 3, Anda pasti cukup sering melihat tipe orang nomor 4 ini.

Bedanya, orang-orang di nomor 4 secara spesifik adalah para pengendara sepeda motor karena membutuhkan kelihaian dan fleksibilitas menggunakan kendaraan.

Saat traffic light menunjukkan lampu merah, kaum-kaum roda dua yang terjebak di balik truk dan mobil langsung memiliki hasrat untuk maju ke depan agar lebih cepat menyelesaikan tanggungan lampu merah.

Baca Juga: Langkah Anies Upaya Selamatkan Warga Jakarta

Maka, trotoar yang dibuat untuk pejalan kaki pun menjadi sasarannya.

Pengendara sepeda motor ini, dengan penuh percaya diri, naik ke trotoar untuk menyalip kendaraan lain yang sedang berhenti.

Alhasil, para pejalan kaki lagi-lagi harus pasrah karena lahannya dijarah.

Baca Juga: Pemilik Rekening Bank Swasta, Lebih Lambat Terima BLT Ketenagakerjaan

5. Berhenti di Lajur Untuk Belok Kiri

Beberapa lampu lalu lintas mewajibkan seluruh pengendara berhenti sebelum hijau, tapi ada pula yang mempersilakan pengendara yang hendak belok kiri untuk tetap jalan.

Sayangnya, karena keegoisan yang merajalela, saat lampu merah, pengendara kendaraan bermotor yang akan belok kanan dan lurus pun serta-merta berhenti di lajur khusus bagi mereka-mereka yang akan berbelok kiri!

Alhasil, antrean pengendara di lajur kiri memanjang.

Baca Juga: BLT Ketenagakerjaan Cair Senin Besok, Ini Alasan Keterlambatannya

Kendaraan-kendaraan yang benar-benar akan berbelok kiri jadi harus ikutan menunggu lampu merah.

Orang-orang yang merampok jalur kiri ini diklakson, tapi cuek. Beberapa dari mereka malah menoleh dengan sinis, seolah-olah dia adalah korban yang dipersekusi oleh bunyi klakson.

Baca Juga: Tekan Angka Perceraian, TP PKK Jawa Barat Kenalkan Program 21-25 Keren

6. Main Handphone

Di bumi ini, sudah banyak sekali orang yang dinyatakan ketergantungan dan tak bisa lepas dari smartphone maupun gadgetnya, dan mungkin tipe ini salah satunya.

Saat lampu merah, dia langsung mengeluarkan smartphone. Entah untuk membalas chatting, melihat notifikasi, ataupun update insta story.

Baca Juga: Pemprov Jabar Fokuskan Percepatan Ekonomi, Kesehatan dan Sosial di Tahun 2021

Tipe macam ini pastinya sering Anda jumpai, sangat lumrah melihat pengendara motor asyik bermain smartphone miliknya.

Namun, biasanya pengendara motor tak akan bisa lama-lama bermain smartphone karena lampu hijau akan menyala.

Baca Juga: Perkuat UMKM, Bupati Terapkan strategi Khusus

7. Menerobos

Pengendara yang satu ini jelas punya jiwa berani mati dan sangat nekat. Tidak peduli lampu menyala merah, mereka berusaha mencari celah untuk menerobosnya.

Tipe pengendara ini akan membahayakan pengendara lain yang lewat dari arah berseberangan dengannya.

Mereka tidak peduli akan keselamatan diri sendiri apalagi pengguna jalan lain.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler