Progres Covid-19 dan Implikasinya terhadap Pendidikan; Sebuah Perbandingan

23 Agustus 2020, 18:24 WIB
ILUSTRASI: Penyerbaran Virus Corona atau Covid-19/ //pixabay/geralt

Oleh:

Masduki Duryat*)

Sudah lebih dari tujuh bulan sejak kasus pertama Covid-19 dikonfirmasi  diidentifikasi di Wuhan, China sekitar akhir Desember 2019, kasus infeksi virus Corona di dunia belum juga melandai.

Kasus Covid-19 benar-benar mengguncang dunia, hingga saat ini saja (10/08/2020) tercatat 20,6 juta dikonfirmasi total seluruh dunia, yang dinyatakan sembuh ada 12,8 juta dan yang meninggal dunia ada 749 ribu.

Saat ini juga tercatat 6,39 juta kasus aktif dengan 6,3 juta kasus dalam kondisi ringan dan 64.920 kasus dalam kondisi serius.

Jumlah kasus tertinggi saat ini masih dicatat oleh Amerika Serikat (AS) dengan lebih dari 5 juta kasus, kemudian disusul Brazil, India, Rusia, dan Afrika Selatan.

Banyak hal yang sudah dilakukan oleh beberapa negara dalam menangani kasus Covid-19 ini, termasuk dampaknya terhadap dunia pendidikan.

Terobosan dan kebijakan yang dilakukan untuk keberlangsungan pendidikan di era pandemi Covid-19 sehingga pendidikan tetap survive dan bangsa tetap tercerahkan.

Berikut beberapa kebijakan yang dilakukan di beberapa negara; Mesir, Malaysia, dan Indonesia.

Progres Covid-19 di Mesir; Implikasinya terhadap Pendidikan

Menurut penuturan Muhammad Marzuki—Mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Mesir—sampai dengan 25 Juli 2020 kasus Covid-19 di Mesir kasus positif baru ada 511, dinyatakan sembuh 933 dan yang meninggal sudah mencapai 40.

Sedangkan jumlah total kasus Covid-19 ada 91.583, total sembuh 32.903 (35,92) dan total meninggal 4.558 (4,97).

Khusus WNI yang dinyatakan positif ada 5 orang, sembuh 3 orang dan yang meninggal 0.

Kebijakan pemerintah Mesir dalam menangani kasus Covid-19 ini sejak awal pandemi dengan melakukan jam malam (curvew) di seluruh Mesir, menutut pelayanan publik kecuali pelayanan kesehatan, memperpanjang 2 (dua) minggu penangguhan penerbangan penumpang komersial internasional hingga bulan April 2020.

Pusat perbelanjaan juga ditutup, toko, restoran, café mulai pukul 17.00-06.00 dan tutup total selama akhir pekan kecuali dalam keadaan darurat misalnya untuk keperluan ke Rumah Sakit, supermarket dan apotik.

Melarang penyelenggaraan duka cita kematian, pernikahan baik di Masjid atau Gereja termasuk perayaan hari besar keagamaan hingga batas waktu yang belum ditentukan dan untuk sementara meniadakan penyelenggaraan shalat Jum’at di masjid.

Meliburkan sekolah dan Perguruan Tinggi hingga pertengahan April 2020, dan menyiapkan dana sebesar 100 Milyar EGP untuk mengatasi wabah Covid-19, membatalkan atau menunda semua kegiatan yang melibatkan orang banyak—baik kegiatan likal, nasional mauoun internasional—di samping tetap harus menggunakan masker untuk semua orang tanpa kecuali, bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi atau denda sebesar 4000 EDP (3,7 jt).

Sedangkan KBRI Kairo juga melakukan langkah-langkah antisipatif melalui kebijakan; membentuk Satgas Covid-19 KBRI Kairo, memberikan bantuan masker, vitamin, dan obat-obatan bagi WNI yang ada di Mesir, memberikan bantuan logistik, hand sanitizer, pendeteksi suhu tubuh, memberlakukan work from home, prinsip sosial distancing, meliburkan kegiatan-kegiatan di KBRI, dan meliburkan sekolah Indonesia Kairo selama satu bulan.

Kebijakan akademik Universitas Al-Azhar juga dalam kaitannya dengan pendidikan melakukan langkah-langkah; pembelajaran program Bahasa Arab (Dirasah Khosoh), program S1 dan S2 tetap melakukan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pembeljaran jarak jauh atau daring.

Sedangkan untuk jenjang SMP (I’dadi) dan SMA (Tsanawi) Al-Azhar—seperti halnya sekolah umum—diliburkan sejak tanggal 15 Maret dan tidak ada kelas atau pembelajaran jarak jauh.

Kebijakan tentang ujian kenaikan kelas SMP dan SMA al-Azhar diganti dengan penugasan pembuatan makalah projek penelitian atau al-bahts.

Sedangkan untuk ujian kelas 3 SMA (Tsanawi) diadakan ujian langsung tanggal 22 Juni-20 Juli 2020, ujian tingkat I, II, dan III Program Sarjana diganti dengan pembuatan makalah projek penelitian atau al-bahtsI yang dimulai sejak tanggal 30 Mei hingga 15 Juni (tanggal 16-18 Juni Fakultas memberikan perpanjangaan pengumpulan tugas).

Sementara itu untuk tingkat IV ujian dilakukan secara langsung atau konvensional sejak tanggal 4 Juli hingga akhir Juli 2020.

12-17 September 2020 ujian tulis mata kuliah al-Quran, Takholluf (al-Quran yang tertinggal) untuk mahasiswa S1 tingkat I,II dan III serta kelas I dan II SMA Ma’had al-Azhar.

Ujian mahasiswa Pascasarjana dilaksanakannya pada tanggal 8 Agustus hingga 24 Agustus 2020 dan ujian munaqasahnya dilaksanakan secara langsung, namun hanya boleh dihadiri oleh beberapa orang saja—ini dilakukan menjelang new normal—yang sebelumnya ditunda.

Sejak penerapan new normal dan setelah masa lockdown pada Selasa 23 Juni waktu setempat.

Mesir mencabut aturan lockdown sepajang malam, kemudian membuka kembali Masjid dan Gereja—walaupun belum bisa digunakan untuk shalat Jumat dan Misa—serta memungkinkan pelanggan dapat mengunjungi kembali restoran dan café namun tetap dengan kapasitas yang terbatas.

Pemerintah Mesir juga membuka kembali penerbangan internasional mulai 1 Juli 2020 dan selanjutnya pemerintah Mesir juga melakukan relaksasi kegiatan perekonomian pada masa situasi new normal.

Progres Covid-19 di Malaysia; Peran Lembaga Islam

Pada Sabtu (25/07/2020) jumlah kasus positif Covid-19 di Malaysia ada sebanyak 23 kasus.

Total jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 8.884 kasus dengan angka kematian 123 orang.  

Malaysia akan menerapkan kembali kebijakan lockdown jika jumlah kasus baru Covid-19 bertambah lebih dari 100 per hari.

Saat ini Malaysia tengah berada di tahap pemulihan dan tidak lagi menerapkan Movement Order Control (MCO) atau perintah pengawalan pergerakan.

Sebagian besar aktivitas bisnis dan ekonomi dapat beroperasi kembali dengan menerapkan langkha-langkah protokol kesehatan.

Tetapi persoalannya, ketika langkah-langkah MCO dilonggarkan, pihak keamanan Malaysia telah menangkap sebanyak 617 orang karena berbagi pelanggaran. 20 di antara mereka sedang ditangani oleh polisi untuk investigasi dan 597 dibebaskan dengan denda.

Azhar bin Jaafar menjelaskan secara detil tentang kasus Covid-19 dan peran lembaga Islam khususnya dalam membantu mahasiswa pasca Covid-19.

Menurutnya paling tidak ada beberapa persoalan yang harus dicarikan solusinya; Pertama, Pandemi global Covid-19 dan implikasinya terhadap persoalan pelajar—khususnya di UCYP (University College of Yayasan Pahang) agar tetap berdaya saing; Kedua, Pandemi global Covid-19 dapat mendorong perubahan paradigma yang signifikan terhadap persoalan mod pelajar dan alumni tradisional; Ketiga, upaya dan kesediaan pihak UCYP khususnya pelajar dalam mengurus masa depannya pasca Covid-19 dan Keempat, menghadapi ketidakpastian ekonomi dan implikasinya terhadap pelajar karena biaya dari kerjaan yang tidak bisa diprediksi akibat pandemi global tersebut.

Harus diakui bahwa aspek pengajaran dan pembelajaran menjadi aspek yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19.

Tetapi tentu ada aspek positif—termasuk pandemi Covid-19 ini—terutama harus menjadi lompatan sekaligus agen transformasi terhadap pelaksanaan pembelajaran secara virtual dan dilakukan dengan radikal.

Penangguhan perkuliahan tidak akan mengganggu proses pembelajaran karena pendekatan tatap muka bisa digantikan dengan pembelajaran/perkuliahan secara online.

Persoalannya, tidak semua pelajar/mahasiswa memiliki komputer, tidak semua rumah atau tempat pelajar dan mahasiswa ada akses internet dan tidak semua pelajar/mahasiswa mampu untuk membeli kuota internet yang digunakan untuk pembelajaran online.

Ada beberapa fakta menarik; Pertama, Peranan Pusat Islam  University (Jaheis) untuk membantu pelajar untuk membeli komputer serta menyediakan sejumlah biaya untuk akses internet. 

Di samping itu pelajar juga dapat menikmati skim akses free sebanyak 1 GB yang disediakan oleh pihak kerajaan Malaysia kepada setiap pemilik nomor HP yang terdaftar mulai pukul 8.00-18.00.

Sumber Jahes dari dana pemungutan zakat, sumbangan korporat, infak & Shodaqah warga kampus serta wakaf. Kedua, institusi lain yang terdampak Covid-19 adalah pondok dan tahfidz (Institusi Pendidikan Islam).

Jabatan Kemajuan Islam Malaysia mengambil inisiatif negara menyediakan sekitar RM 21 juta (Rp. 714 M) untuk membantu 2.119 institusi pendidikan yang terdampak Covid-19.

Membantu 22.920 orang guru sekitar RM 800 (2,5 juta) per orang. Bantuan kepada institusi sekitar RM 10 dikali dengan jumlah pelajar yang ada di institusi tersebut.

Ketiga, Peranan Majlis Ugama Islam Pahang (MUIP) menyediakan anggaran untuk zakat dalam menghadapi Covid-19 sekitar RM 14.20 juta untuk 84.386 penerima.

Progres dan Penanganan Covid-19 di Indonesia

Kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada Senin (2/3/2020). Pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.

Sejak hari itu, jumlah kasus positif Corona semakin bertambah dari hari ke hari. Ada pasien yang meninggal dunia, banyak juga yang dinyatakan negatif dan akhirnya sembuh.

Hingga Jum’at (14/08/2020) diketahui bahwa ada 2.307 kaus baru Covid-19.

Penambahan itu menyebabkan akumulasi kasus Covid-19  menjadi 135.123 orang, terhitung sejak diumumkan pertama pada 2 Maret 2020.

Sedangkan yang berada dalam perawatan 39.484, sembuh 89.618 sedangkan yang meninggal ada  6.021 orang.

Menurut Prof. Khomsahrial Romli dalam penanganan wabah penyakit di dunia, Anthony de Mello pernah mengingatkan bahwa jumlah korban bisa menjadi lima kali lipat, kalau terjadi ketakutan di saat terjadi wabah penyakit.

Seribu orang menjadi korban karena sakit, sedangkan empat ribu orang menjadi korban karena panik. (Mello, A. D. (1997). The heart of the enlightened: a book of story meditations. Glasgow: Fount Paperbacks).

Berkaca pada hal tersebut, komunikasi adalah bagian terpenting dalam menghadapi ancaman pandemi.

Kepercayaan publik perlu dibangun dan dijaga agar tidak terjadi kepanikan dalam masyarakat dan agar penanganan dapat berjalan lancar.

Penanganan kasus Covid-19 dinilai agak terlambat, sehingga kasus Covid-19 terus meningkat dan tidak kunjung melandai.

Di bawah ini adalah timeline Indonesia dalam menangani kasus Covid-19 dan analisisnya bisa dicermati bersama; 27 Januari 2020: Presiden RI Jokowi pastikan virus Corona tak terdeteksi di Indonesia. 3 Februari 2020: Rapat di DPR, Anggota DPR Ribka Tjiptaning Bercanda Korona 'Komunitas Rondo Mempesona'. 5 Februari 2020: WNI terpapar Corona di Singapura.

Komentar Menkes Terawan; biar Pemerintah Singapura yang menanganinya. 7 Februari 2020: Menkopolkam Mahfud MD: RI satu-satunya negara besar di Asia yang tak kena Corona. 10 Februari 2020: Canda Menko Investasi & Maritim Luhut B. Panjaitan saat ditanya Corona masuk Batam: Mobil?

11 Februari 2020: Menkes Terawan menegaskan, hingga kini memang belum ada kasus virus Corona di Indonesia.

Perihal ada pihak yang merasa heran soal kenyataan ini, Terawan mengaku tak ambil pusing. 11 Februari 2020: Menkes Terawan tantang Universitas Harvard buktikan Virus Corona di Indonesia. 12 Februari 2020: Jokowi di telpon Xi Jinping.

Dalam pembicaraan jarak jauh, Jokowi berjanji akan membantu Cina melawan Corona. 13 Februari 2020: Chief Executive Temasek Foundation International Benedict Cheong berkirim surat ke Pemerintah RI soal bantuan alat uji COVID-19.Sebulan kemudian tawaran itu ditolak. 17 Februari 2020: Menteri Kesehatan Terawan bicara kekuatan doa yang bikin RI bebas Corona. 17 Februari 2020: Kelakar Menhub Budi Karya Sumadi: kita kebal Corona karena doyan Nasi Kucing.

24 Februaru 2020: Kelakar Kepala BKPM Bahlil di depan Hary Tanoe: Virus Corona tak masuk Indonesia karena izinnya susah.

26 Februari 2020: Jurus Jokowi atasi dampak Corona: Bayar Influencer Rp 72 M hingga diskon pesawat. 27 Februari 2020: Indonesia terhindar Virus Corona, Ma'ruf Amin: berkah doa Qunut. 1 Maret 2020: Anies sebut Ada 115 Corona, menteri Terawan bilang itu keliru semua negative, Indonesia tidak Ada Corona. 2 Maret 2020: Pasien pertama Corona ditemukan dan diumumkan

2 Maret 2020: Virus Corona masuk Indonesia, komentar Jokowi: kita sudah siap. 3 Maret 2020: Mahfud MD Minta Kepala Daerah Jangan Politisir Corona untuk Cari Panggung. 3 Maret 2020: Jokowi sampaikan pokok pikiran terkait Corona. Ia berharap masyarakat tetap waspada, tetap tenang, beraktivitas seperti biasa.

Dan perlu juga saya sampaikan, bahwa gejala Virus COVID-19 ini mirip seperti flu. 5 Maret 2020: Dibenarkan oleh Mahfud MD

5 Maret 2020: Mahfud MD: jangan panik virus corona, korban meninggal flu biasa lebih banyak. 10 Maret 2020: Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom meminta Jokowi untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan virus corona yang diberikan oleh WHO.

WHO juga meminta Indonesia tetapkan tanggap darurat. 13 Maret 2020: Kasus Corona meningkat menjadi 69 terinfeksi dan 4 orang meninggal.

14 Maret 2020: Presiden nyatakan Indonesia bencana nasional Corona. 14 Maret 2020: Presiden Jokowi bentuk Gugus Tugas hadapi Corona.

Kepala BNPB jadi Kepala Gugus Tugas. Dan membuat masa darurat nasional sampai 2 pekan. 16 Maret 2020: Pasien 1, 2, 3 Corona dinyatakan sembuh.

Menkes Terawan konferensi pers bersama ketiga pasien. Jokowi kasih hadiah jamu. 16 Maret 2020: Singapura berencana membantu Indonesia.

Kata Jokowi; kalau ada yang bantu kita ya kita terima. 16 Maret 2020: Mentri Budi Positive Corona. 17 Maret 2020: BNPB memperpanjang lagi masa darurat Corona dari tanggal 29 Februari sampai 29 Mei 2020. 18 Maret 2020: Total 15 orang positif Corona di Jakarta meninggal dunia. 19 Maret 2020 Tercatat ada 227 kasus Corona (termasuk yang sudah sembuh). Yang meninggal meningkat menjadi total 25.

 9 Maret 2020: Pemerintah siapkan RS darurat. Hotel Atlet Kemayoran disiapkan menjadi pusat penanganan pasien Corona.

20 Maret 2020: Pemerintah siapkan alat rapid test untuk mendeteksi virus corona atau penyakit Covid-19.

Didatangkan langsung dari China. 23 Maret 2020: Jokowi tinjau RS darurat di Hotel Kemayoran. Sdh hampir 50% siap. Siap menampung 2400 pasien.

Kalau sudah selesai 100 persen akan mampu menampung 22.000 pasien. 23 Maret 2020: Menggunakan Pesawat AU, datang bantuan alat kesehatan dari Pemerintah Tiongkok kpd Pem. Indonesia. 24 Maret 2020: rapid test hanya untuk periksa antibodi, bukan virus covid-19. 24 Maret 2020: Jokowi Geram Banyak Warga Anggap Remeh Corona. 24 Maret 2020: Mahfud MD: Virus Corona Sangat Bahaya.

24 Maret 2020: Staf khusus Millenials, menyalakan lilin. 24 Maret 2020: PDP Corona Antre di Wisma Atlet. 24 Maret 2020: Walaupun, Malaysia, Singapura, Timor Leste, Philipina s/d India Lockdown, Indonesia tidak mau Lockdown.

25 Maret 2020 Pendemi Corona, Luhut: Persiapan Ibu Kota Baru Jalan Terus. 25 Maret 2020 TKA asal China masih terus berdatangan.

26 Maret 2020 Kemenhub, diwakili oleh Dirjen Hubungan Udara: Tidak ada penutupan Bandara. 26 Maret 2020 Studi kasus Corona di Indonesia, kemungkinan data yg ada tdk akurat.

26 Maret 2020: Jokowi bunyikan Genderang Lawan corona di KTT G20. 26 Mar: Usulan dewan Guru Besar FKUI. Biarlah waktu yg berbicara apakah keengganan pemerintah untuk lockdown itu tepat apa blunder. 26 Maret 2020: Beberapa negara sudah memperingatkan warganya untuk segera meninggalkan Indonesia.

Jokowi sebut Indonesia tidak akan lockdown tapi Papua, Tegal dan beberapa wilayah lainnya sudah menutup diri walaupun ditentang menteri Tito.

29 Maret 2020 sudah 1155 kasus dan 102 wafat! 30 Maret 2022 sudah 1414 kasus dan 102 wafat! 30 Maret 2020: Usaha Anies stop bis Akap dihentikan pemerintah pusat.

30 Maret 2020: Jokowi menyatakan Darurat Sipil. 7 April 2020 Menkes menyetujui PSBB di Jakarta dg Keputusan Menkes. 10 April 2020 Penerapan PSBB di Jakarta.

Juru bicara Covid-19 semalam (10/04/2020)  menyatakan Pemda boleh secara bertahap mengajukan PSBB. 1 juni 2020 pemerintah memberlakukan new normal dengan tetap melakukan protokol kesehatan.

Menurut Menteri Keuangan RI, negara menganggarkan Rp. 695.2 Trilyun untuk mennagani maslah Covid-19.

Rinciannya sebesar Rp. 87.55 trilyun untuk anggaran kesehatan, anggaran perlindungan sosial Rp. 203.9 trilyun, insentif usaha sebesar  Rp. 120.61 trilyun, sebesar Rp. 123.46 trilyun disiapkan untuk sektor UMKM, pembiayaan korporasi menjadi Rp. 53.57 trilyun, dan untuk dukungan sektor K/L dan pemda sebesar Rp. 106.11 trilyun.

Kaitannya dengan pendidikan Kemendikbud melakukan realokasi anggaran pendidikan sebesar Rp. 405 Milyar untuk penanganan Covid-19.

Relokasi anggaran ini digunakan untuk; Pertama, edukasi Covid-19 Rp. 60 milyar; Kedua, peningkatan kapasitas dan kapabilitas RS pendidikan dengan alokasi anggaran Rp. 250 milyar; Ketiga, pelaksanaan 150 rapid test di 5 RS pendidian dengan alokasi anggaran Rp. 90 milyar; Keempat, pengadaan bahan habis pakai untuk KIE, triase (triage), pelacakan (tracking) dan pengujian (testing) dengan alokasi anggaran Rp. 5 milyar  di RS pendidikan dan FK yang ditunjuk.

Sedangkan selama pandemi Covid-19 ini pola pembelajaran dilakukan secara online. Walaupun pada era new normal diskursus tentang pendekatan pembelajaran terbagi menjadi 3 hal; Pertama, pesimistik.

Dengan melihat realitas kasus Covid-19 masih mengalami kenaikan, maka pola pendekatan pembelajaran dengan virtual; Kedua, optimistik.

Pembelajaran dengan tatap muka tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan; Ketiga, moderat. Menggabungkan keduanya dengan pendekatan blended learning.

Luncuran program di bidang pendidikan bagi pelajar/mahasiswa juga dilakukan misalnya adanya bantuan UKT di samping tetap diberlakukannya KIP/K, BOS afirmasi dan BOS Kinerja.

 

*)Penulis adalah Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Tinggal di Kandanghaur Indramayu

 

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler