Network
Kabupaten Majalengka juga dinilai bisa memberdayakan banyak seni pertunjukan, seperti seni pertunjukan bambu di konser kampung bambu di Jatitujuh, yang saat ini sudah mendunia dan itu sudah menjadi daya tarik wisatawan.
Majalengka juga bisa mengubah ritual yang dianggap tahayul seperti guar bumi, mapag sri, dan memandikan pusaka di Talagamanggung menjadi sebuah seni pertunjukan.
Baca Juga: Satu Tersangka Sindikat Hipnotis Diamankan Polres Majalengka, Dua Lainnya Masih Buron
“Kita berniat dan berdoa dengan guar bumi saat memulai menggarap lahan sawah. Kemudian Mapag Sri memulai panen. Jadi kegiatan-kegiatan tersebut menjadi pilihan tim Ekraf,” jelas bupati.
Bupati menegaskan kedepannya Pemerintah Kabupaten Majalengka akan menginventarisasi kegiatan-kegiatan kesenian pertunjukan yang ada di lingkungan masyarakat. Sekecil apapun diberdayakan, difasilitasi, dan diberikan stimulan.
“Patut diberi penghargaan karena ternyata rakyat yang memiliki peranan penting sedangkan pemerintah hanya mengakomodir saja. Jadi kita akan bantu melalui program hibah,” tambahnya.
Baca Juga: Kejari Majalengka Kembali Sita Uang Rp 70 Juta dari Kasus Tipikor PDSMU Majalengka
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka DR Hj Lilis Yuliasih MPd mengatakan, Sebagai kabupaten kreatif subsektor seni pertunjukan, Majalengka dipilih menjadi penghela 5 kabupaten kreatif seni pertunjukan dan kreativitas di masa pandemi dan merajut kerjasama merupakan tujuan dari event tersebut.
“Sehingga dari kabupaten yang melaksakaan pertunjukan ini terbangun kolaborasi dan kerjasama sektor kreativitas dan pariwisata,” terang Lilis.
Baca Juga: Bupati Majalengka: Santri Menjadi Garda Terdepan Mengantisipasi Timbulnya Klaster Baru Covid 19
