Baca Juga: Rapimnas Partai Golkar Putuskan Gibran Rakabuming Raka Jadi Cawapres Dampingi Prabowo Subianto
Jika salah satu dari calon kuwu rumahnya kejatuhan pulung dan menetap diam tidak keluar hingga waktu subuh tiba, maka konon besar kemungkinan akan terpilih, tambahnya.
"Jadi nepung laku para leluhur," sambungnya yang artinya meneruskan budaya leluhur. Ia kemudian sedikit menceritakan bahwa asal-usul nama Kuwu untuk sebutan kepala desa di Cirebon adalah tidak lepas daru sejarah babad Cirebon.
Ia menyebutkan awal sebutan kuwu disandangkan pada Ki Gedeng Alang-Aalang. Kemudian sepeninggalnya digantikan Raden Walang Sungsang yang merupakan putra Prabu Siliwangi atau uwak dari Sunan Gunung Jati.
Dibawah kepemimpinan Raden Walang Sungsang, wilayah Cirebon yang dulunya kecil kemudian terus berkembang dan bertambah luas dan subur. Atas jasanya itulah kemudian Raden Walang Sungsang diberi gelar Ki Kuwu atau Mbah Kuwu Cirebon. Sosok alim dan juga sakti.
Karena itulah kemudian pada saban kegiatan pemilihan kuwu berbagai ritual mistik dan doa dilakukan banyak calon kuwu. Mereka memohon kepada Tuhan agar mendapat restu dari penyandang nama Mbah Kuwu Cirebon.
Ayam Jago Jadi Simbol Kemenangan
Sementara itu, Portal Majalengka tadi malam mendapati sebuah ritual di lokasi yang tampaknya dituahkan. Di tempat itu ada banyak orang yang berkerumun melihat-lihat beberapa ayam jago yang tengah dikurung.