Merawat Keberagaman Manuskrip Nusantara, Menjaga Keutuhan Bangsa

- 9 Juli 2023, 19:03 WIB
Naskah-naskah kuno tokoh pendiri Adat Karuhun Urang (AKUR) Sunda Wiwitan Pangeran Madrais
Naskah-naskah kuno tokoh pendiri Adat Karuhun Urang (AKUR) Sunda Wiwitan Pangeran Madrais /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/

PORTAL MAJALENGKA - Naskah-naskah kuno tokoh pendiri Adat Karuhun Urang (AKUR) sunda wiwitan Pangeran Madrais adalah di antara manuskrip Masyarakat Adat yang pernah dikejar-kejar untuk dimusnahkan.

Guru Besar Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Oman Fathurrahman, M. Hum, menjelaskan ancaman kepunahan artefak budaya nusantara disebabkan bukan hanya dimakan usia atau rusak dan musnah dibakar, juga oleh cara beragama yang tidak toleran.

Manuskrip Pangeran Madrais, ungkap Oman yang aktif di Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, adalah salah satu contoh manuskrip yang pernah dituduh isi atau ajaran dan pedoman hidupnya keluar dari agama mainstream dan menjadi target pemusnahan.

Baca Juga: KISI-KISI Tes Wawancara Calon Anggota Bawaslu Kabupaten dan Kota Periode 2023-2028

Merekam keragaman dan keberagamaan manuskrip atau naskah-naskah kuno, menurut Oman yang sudah puluhan tahun berjuang bersama komunitas dan berbagai pihak untuk melestarikan manuskrip kuno, bertujuan untuk mengedukasi dan mengajak bangsa ini menyadari pentingnya mengharmonisasi agama dengan budaya.

Sebab, bercermin dari konten-konten manuskrip masyarakat adat, kehidupan relasi agama dan budaya berjalan beriringan.

“Agama dan budaya jangan dibenturkan! Justru dari upaya menjaga, melestarikan, dan terus mengangkat (nilai-nilai) manuskrip, kita belajar tentang relasi beragama dengan keragaman budaya,” kata Oman saat Seminar Manuskrip di Gedung Marapat Lima Paseban, Cigugur, Kuningan Sabtu 8 Juli 2023.

Baca Juga: 7 Ciri Rumah Terkena Santet, Ini Hal Aneh yang Tampak dan Dirasakan oleh Penghuni

Karena itu, Oman pun tidak lelah mengajak semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah, untuk bersama-sama menyelamatkan kemudian mentranskrip keberadaan puluhan ribu manuskrip di Indonesia.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x