Raden Mas Dalem Luseng tersesat dan tinggal di wilayah Majalengka, dan kedua anaknya tersesat di wilayah Indramayu yaitu Nyimas Madusari dan Raden Mas Adiningrat.
Kedua kakak berdik itu rupanya tidak berniat kembali ke Mataram lantaran ingin terus berusaha menyusun kekuatan jika suatu saat nanti akan bertempur kembali dengan para penjajah.
Baca Juga: Peristiwa Luar Biasa Apa Saja yang Terjadi di Bulan Dzulhijjah? Simak di Sini
Untuk menempati wilayah tersebut akhirnya sekitar tahun 1961 Nyimas Madusari dan Raden Mas Adiningrat beserta anak buahnya membuka lahan untuk permukiman dan lahan pertanian untuk penghidupannya.
Nyimas Madusari menggunakan caranya untuk menebang pohon taitu menggunakan api yang dan dibantu oleh adiknya Raden Mas Adiningrat.
Karena Nyi Mas Madusari membuka lahan dengan cara membakar hutan maka hasilnya selalu dibatasi oleh sungai, hingga nantinya akan dijadikan batas desa yang berbatasan dengan sungai Cimanuk dan Cibuaya.
Hingga alkisah saat itu Nyimas Madusari tengah mandi di sungai, dan lewatlah seorang Sunda yang menggunakan rakit bambu melihat Nyimas Madusari tengah mandi di sungai.
Karena rupawan Nyimas Madusari dan terlihat kulitnya yang berwarna putih maka orang tersebut menunjuk dengan berkata
"Ayah jelema bodas (ada orang berkulit putih)"