Hari Tuberkulosis Sedunia, Alif: Indramayu Bisa Eliminasi Kasus TBC

- 25 Maret 2023, 16:30 WIB
Hari Tuberkulosis Sedunia, Alif: Indramayu Bisa Eliminasi Kasus TBC
Hari Tuberkulosis Sedunia, Alif: Indramayu Bisa Eliminasi Kasus TBC /Komunitas Penabulu STPI IU Indramayu

PORTAL MAJALENGKA - Momentum Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) yang diperingati pada 24 Maret setiap tahunnya dimanfaatkan Komunitas Penabulu STPI IU Kabupaten Indramayu untuk mengampanyekan setop TBC.

Salah satunya memberi perhatian kepada penyintas TBC. Mantan maupun pasien TBC di wilayah Jatibarang Kabupaten Indramayu akan diperioritaskan untuk mendapat kuota khusus BLT Dana Desa.

Untuk merelisasikannya, Komunitas Penabulu STPI IU Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan para pihak seperti seperti Camat Jatibarang, Kasi Kesos, Puskesmas Jatibarang dan Puskesmas Jatisawit untuk misi kemanusiaan itu.

Baca Juga: Komunitas STPI Penabulu IU Kabupaten Cirebon Komitmen Bantu Pemerintah Tanggulangi Tuberculosis atau TBC

"Kami berharap semua pihak peduli dan memberi perioritas kepada para pasien TBC untuk mendapat kuota khusus BLT Dana Desa," kata Alif Alfian, Staf Program IU Penabulu STPI Kabupaten Indramayu kepda Portal Majalengka, Sabtu, 25 Maret 2023.

Tahun sebelumnya Komunitas Penabulu STPI IU (Implementasi Unit) Kabupaten Indramayu juga telah memberikan rutilahu kepada mantan dan pasien TBC di kampung nelayan Kertawinangun bekerja sama dengan pemerintah desa setempat.

"Selain memberi perhatian kepada penyintas TBC, kami juga memberi penghargaan kepada kader, kordinator kader dan pegiat peduli TBC terbaik," kata Alif.

Baca Juga: Panglima Perang Sunan Gunung Jati, Ki Gede Suropati Nikahi Nyimas Ratu Antra Wulan

Untuk diketahui, pandemi Covid-19 yang terjadi pada rentang tahun 2020-2022 telah membuat banyak pihak khawatir. Tak terkecuali, perkara penyakit menular seperti tuberkulosis (TBC).

Faktanya, kasus TBC terus melaju dan berpotensi menambah beban penyakit di masyarakat. Menurut Global TB Report 2022 yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO), perkiraan angka kejadian (insidensi) TBC di Indonesia meningkat 15 persen di antara tahun 2020-2021.

Artinya, setiap satu menit ada dua orang yang sakit TBC. Jika tidak diobati, maka seseorang dengan TBC dapat menginfeksi 10 hingga 15 orang di sekitarnya dalam satu tahun.

Baca Juga: Apa Pendapat Para Ulama Mengenai Qunut Witir di Bulan Ramadhan? Simak Penjelasannya

Namun, tidak semua orang yang terkena bakteri TBC akan jatuh sakit. Beberapa kelompok masyarakat lebih rentan terhadap infeksi ini karena kondisi imunitasnya yang lebih rendah.

Kelompok yang rentan TBC adalah anak-anak. Terutama yang berusia di bawah lima tahun, orang lanjut usia, serta kondisi penyakit tertentu seperti Diabetes, HIV/AIDS, dan gizi buruk.

Oleh sebab itu, STPI (Stop TBC Partnership Indonesia) berkolaborasi dengan Yayasan Penabulu membentuk Konsorsium Komunitas Penabulu STPI sebagai penerima hibah utama program TBC komunitas dari Global Fund to Fight Against HIV/AIDS, Tuberculosis, and Malaria (GF-ATM).

Baca Juga: Habib Luthfi bin Yahya Ungkap Maqom Kewalian Sunan Gunung Jati

Konsorsium ini mendukung dan memperkuat sistem organisasi komunitas maupun upaya berbasis masyarakat dan penyintas TBC. Melalui promosi kesehatan, upaya pencegahan TBC pada balita dan anak-anak, skrining gejala TBC aktif, fasilitasi pemeriksaan TBC, dukungan psikososial pengobatan pasien, serta dukungan advokasi, umpan balik kualitas layanan, dan akses terhadap layanan hukum untuk meringankan stigma dan diskriminasi yang dialami pasien TBC dan keluarganya.  

Principal Recipient (PR) Konsorsium Komunitas Penabulu STPI terus menunjukkan komitmennya untuk mencapai eliminasi TBC. Salah satunya melalui program mendukung pemberian terapi pencegahan TBC (TPT) pada balita.

Sebuah studi memperkirakan, 120 juta orang di Indonesia mempunyai TBC laten. Kondisi ini dapat diketahui dengan tes mantoux atau tes darah (IGRA). Indonesia tidak akan berhasil mengatasi TBC jika tidak mengendalikan TBC laten.

Baca Juga: Di Garut Ada Kampung Milyarder Yuk Kita Cek di Sini

Saat ini sudah tersedia di Indonesia terapi pencegahan TBC (TPT). Sehingga diharapkan, kondisi TBC laten tidak berkembang menjadi penyakit.

Dukung Pemerintah Eleminiasi TBC 2030

Saat ini, PR Konsorsium Komunitas Penabulu STPI mendukung program pemerintah bersama 9.212 kader TBC Komunitas di masyarakat untuk mendorong kesadaran masyarakat akan hak mereka atas kesehatan. Termasuk bebas dari infeksi TBC dengan mengkonsumsi TPT. Di 190 kota/kabupaten pada 30 provinsi.

PR Konsorsium Komunitas Penabulu STPI telah mengedukasi 6.359 orang tentang infeksi TBC dan TPT, dan 5.604 di antaranya telah dirujuk untuk memulai terapi. Tindakan untuk mencegah TBC melalui TPT adalah cara konkret Komunitas Penabulu STPI untuk terlibat memutus mata rantai penularan TBC.

Baca Juga: Nama 9 Pintu Makam Sunan Gunung Jati, Kenapa Peziarah Hanya Dibolehkan sampai Pintu Ketiga?

PR Konsorsium Komunitas Penabulu STPI melihat bahwa jiwa kerelawanan dan dedikasi kader TBC, Pasien Supporter dan Manajer Kasus dalam menemukan kasus, mendorong pemberian terapi pencegahan Tuberkulosis (TPT) bagi kontak serumah dengan pasien TBC. Hal itu membawa optimisme bahwa eliminasi TBC pada 2030 bisa diwujudkan.

Sehingga, tema Hari Tuberkulosis Sedunia tahun ini terkait “Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) untuk Mendukung Eliminasi TBC 2030”, dimaknai sebagai apresiasi dan dukungan yang berkelanjutan pada seluruh aktivis TBC Komunitas. Sebagai investasi tidak pernah selesai dan selalu aktif melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk mengatasi penyakit TBC. 

"Wilayah Kabupaten Indramayu sendiri, terus melakukan sosialisasi mengajak ibunya balita untuk memulai pengobatan TBC," kata Alif Alfian.

Baca Juga: Mimpi Basah di Siang Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa? Ini Jawabannya

Hal tersebut, kata Alif, tidak lepas dari daya juang kader yang terus berdedikasi memberikan edukasi dan pendampingan kepada seluruh pasien TBC. "Goal kami untuk mendukung pencapaian eliminasi TBC 2030. Dengan bersama-sama, Indramayu bisa eliminasi kasus TBC di 2030," terang Alif.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x