Baca Juga: INILAH 13 Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW, Tulisan Arab Latin Beserta Artinya
Sebagai seorang menantu sekaligus salah satu pejabat tinggi di Keraton Kesultanan Demak, Pangeran Brata karena begitu patuh terhadap perintah dan tugas yang diberikan oleh Raden Fatah hingga pada suatu ketika Pangeran Brata Kelana merasa gundah yang sangat dalam akibat rindu terhadap keluarganya di Cirebon.
Tidak tahu secara pasti apa yang menyebabkan kerinduannya begitu besar hingga bayangan keluarganya di Cirebon selalu melintas di pikirannya.
Dalam alam bawah sadarnya seakan-akan selalu memanggil untuk segera kembali ke tanah leluhurnya di Cirebon.
Baca Juga: BOBOTOH WAJIB TAHU! Duel Persib vs Persija Ubah Jadwal, Adu Taktik Luis Milla vs Thomas Doll
Setelah sedemikian besarnya hantaman rindu kepada keluarga. Akhirnya Pangeran Brata Kelana meminta izin kepada istri dan mertuanya untuk pulang ke Cirebon.
Setelah mendapatkan izin untuk pulang ke Cirebon, Pangeran Brata Kelana memilih perjalanan melalui jalur laut karena lebih cepat ketimbang melalui jalan darat bersama dengan beberapa pengawal pribadi dan sebagian kecil prajurit.
Pangeran Brata Kelana berangkat ke Cirebon dengan menaiki sebuah kapal. Perjalanan dari Demak pada mulanya berjalan dengan baik dan lancar hingga ketika kapal yang ditunggangi rombongan Pangeran Brata Kelana hendak memasuki perairan perbatasan Cirebon.
Tanda diduga tiba-tiba datanglah beberapa kapal perompak yang mengejar.