Bukan Jalan untuk Rakyat, Jalan Anyer Panarukan Warisan Daendels di Cirebon (Bagian 14)

- 6 Juni 2022, 08:30 WIB
Stasiun Cirebon, jadi sejarah pembangunan Jalan Anyer Panarukan warisan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Daendels,*
Stasiun Cirebon, jadi sejarah pembangunan Jalan Anyer Panarukan warisan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Daendels,* /Andrian Rochmansyah Pratama/Pikiran Rakyat Tasikmalaya

PORTAL MAJALENGKA – Penelusuran Jalan Raya Pos atau lebih dikenal Jalan Anyer Panarukan kali ini membahas sekitar Cirebon, Jawa Barat.

Jalan poros yang dibangun Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels itu memanjang dari ujung Barat hingga Timur Pulau Jawa.

Cirebon merupakan kota dan kabupaten di Jawa Barat. Posisinya terletak di pesisir pantai utara (Pantura).

Baca Juga: CEK 9 PINJOL Bunga Rendah Resmi OJK Tahun 2022 Langsung Cair dan Aman

Kota yang diambil dari dua penggal kata cai (air) dan rebon (udang) ini berjarak 245 kilometer dari Jakarta, atau 145 kilometer dari Bandung jika kita ingin merunut jejak jalur Jalan Raya Pos.

Daendels memutuskan membangun Jalan Raya Pos dari Anyer menuju Cirebon melalui Cipanas, Cianjur, Bandung, Majalengka, dan Sumedang. Keputusan yang logis, mengingat Jawa Barat di bagian selatan masih menyisakan potensi alam yang melimpah dari komoditas kopi, teh, dan rempah.

Artinya, jalur Daendels sebagaimana masih menjadi catatan beberapa sejarawan, tidak dibangun penuh melalui pesisir Indramayu. Marsekal tangan besi, mempertemukan wilayah Sumedang dengan Cirebon melalui Kadipaten, dan menyentuh bibir timur Indramayu di daerah Palimanan.

Baca Juga: GRATIS Download Video TikTok Tanpa Watermark Via SSSTikTok dan SnapTik, Cukup 1 Menit

Hal ini tertuang dalam sebuah cerita dari kisah sang diktator. Proyek pembangunan de Groote Postweg sempat terhenti di daerah Karangsambung, Kadipaten yang kini dikenal dengan daerah Tomo.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Napak Tilas Jalan Daendels


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x